Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

COVID-19 DAN JIWA MANUSIA 

Gambar
MUSIBAH adalah media untuk menelisik jiwa kita secara jujur. Salah satu musibah yang melanda kita akhir-akhir ini adalah Covid-19. Virus berbahaya ini pada faktanya berdampak pada ekonomi, sosial dan politik.  Konon bila dampak ekonomi tak terkelola dengan baik, maka virus yang pertama kali menyebar dan mematikan banyak manusia di Wuhan-China ini tentu akan menimbulkan ledakan sosial yang dahsyat.  Berikutnya, bila ledakan sosial tak terkendali akan berubah menjadu krisis politik yang serius. Bukan saja krisis politik dalam sebuah negara seperti kita Indonesia, tapi juga dalam banyak negara di seluruh dunia.  Pada tabiatnya, manusia dalam kondisi mendapatkan bencana maupun kelimpahan harta tetap saja terjebak dalam sebuah musibah jiwa yang serius. Musibah jiwa bagai kegersangan yang benar-benar membuat manusia seperti tak punya daya lagi.  Musibah jiwa itu adalah keluh kesah sekaligus kikir yang sangat akut. Bila ditimpa bencana atau kesusahan, manusia berkeluh kesah.

MENULIS UNTUK HATI, BUKAN UNTUK HARTA DAN JABATAN! 

Gambar
SELAMA ini saya menulis artikel dan buku tak membayangkan untuk kekayaan uang atau harta dan jabatan apapun. Saya tidak membayangkan ada berapa mobil atau rumah mewah yang saya peroleh dari keuntungan duniawi dari karya tulis yang saya hasilkan. Bukan karena sombong atau angkuh. Sama sekali bukan. Karena memang begitulah prinsip dan nilai yang saya jaga. Itulah prinsip dan nilai yang saya jaga selama ini agar saya menulis tanpa beban ini itu. Mungkin kalau saya tak punya pegangan semacam itu, saya bakal kehilangan jati diri dalam menulis. Dan, itu yang saya hindari selama ini. Makanya saya menulis artikel, misalnya, saya tak menghiraukan ada atau tidaknya uang atau harta dan jabatan yang saya peroleh karena karya tulis saya. Saya menulis artikel karena terpanggil saja dengan berbagai isu yang menjadi perbincangan publik. Bagi saya menulis itu aktivitas yang tak bisa diukur dengan uang atau harta bahkan jabatan. Kalau ada yang mengukur tradisi menulis dengan hal semacam itu, dal

MENULIS MESTI JALAN TERUS!  

Gambar
Bismillah. Ya, saya mesti mulai dengan Bismillah. Karena saya kelamaan mencari kata untuk memulai. Daripada bingung dan bengong, langsung aja menulis Bismillah. Karena dengan Bismillah semua hal diharapkan semakin mudah dilakukan dan tentu saja mendapatkan berkah dari-Nya. Oke, sampai saat ini saya sadar betul bahwa saya belum menulis ide-ide besar atau konsep-konsep besar. Karena memang bukan pemilik ide besar dan bukan penulis besar. Bahkan memang bukan berprofesi sebagai penulis. Sebab saya sadar betul betapa banyak hal yang mesti dibaca, dipahami dan ditekuni secara sungguh-sungguh. Dan saya belum pada maqom itu. Sementara ini saya masih menulis hal-hal sederhana alias remeh temeh. Sesuatu yang mungkin oleh kebanyakan orang dianggap tak penting. Saya menulis seputar hal-hal unik dan inspiratif di saat mengantar anak ke sekolah, di saat ke toko buku, di saat ke rumah keluarga, di saat bertemu tokoh, di saat menjadi narasumber talkshow dan di saat keluar kota. Selain itu, d

KELUARGA SEBAGAI TAMAN BELAJAR 

Gambar
Manusia tercipta oleh Tuhan dari tanah. Hal ini memberi pesan penting bahwa manusia dengan sistem anatomi tubuh yang begitu canggih sejatinya tetaplah tanah. Tanah yang kelak menjadi tempat tumbuh berbagai sumber makanan. Dimana makanan tersebut dikonsumsi oleh manusia dan menjadi potensi tersendiri, lalu menjadi sel telur dan air mani.  Melalui proses biologis yang maklum terjadilah kehamilan dan kelak terlahirlah bayi, yang berikutnya menjadi anak. Anak ke remaja, lalu dewasa, kemudian menjadi tua. Lalu kelak dijemput ajal kematian, dikubur dibawah tanah. Kembali lagi ke tanah. Begitulah secara umum perjalanan sederhana manusia dalam kehidupan dunia.  Manusia pun menjadi satu jenis makhluk Tuhan yang unik dan khas. Dengan begitu, manusia pun memiliki amanah dan tanggungjawab pada diri dan kehidupannya yang Tuhan sendiri yang memberikannya. Baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai pemakmur bumi.  Tuhan mencipta manusia tentu dengan tujuan mulia. Dengan segala keunikann

TERIMA KASIH HAJI NASIR

Gambar
Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un. Telah meninggal dunia Bapak H. Nasir Ridwan (Haji Nasir) hari ini Jumat 10 April 2020 pukul 21.58 WITA di RSUD Komodo di Merombok, Labuan Bajo, Manggarai Barat-NTT.  Beliau asli Lombok Timur, NTB dan bersuku asli Sasak. Beliau sudah masuk atau merantau ke Labuan Bajo sejak 1973. Lalu menikah dan menetap serta membangun karir sebagai pengusaha di Labuan Bajo hingga saat ini.  Pada 24 Maret 2020 lalu, saya sempat bertemu dengan beliau. Waktu itu saya ditemani oleh salah satu adik sepupu saya, Syafar Jusmadi. Pertemuannya malam-malam. Bahkan hingga jam 1 atau 2 pagi. Seingat saya, setelah saya bertemu salah satu anggota DPRD Mabar di Merombok, Labuan Bajo.  Pada awalnya saya tidak mau bertemu, sebab saya sama sekali tidak kenal dan tak pernah punya urusan apa-apa. Cuma sahabat dekatnya yang juga saya kenal Kak Nur Alwi menelpon saya bahwasannya beliau hendak ketemu saya.  Saya pun mengiyakan kehendaknya. Saya bersama adik Syafar

MARI BELAJAR MENDENGAR 

Gambar
Alhamdulillah kali ini saya bisa silaturahim ke rumah Mantan Kepala Desa Golo Sengang Bapak Muhammad Selamat. Rumah beliau berada di Kampung Cereng, Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Manggarai Barat-Mabar.  Saya berkunjung ke rumah beliau pada 24 Maret 2020 pukul 18.30-24.00 WITA. Tepatnya pada momentum pulang kampung 21-26 Maret 2020 lalu. Pertemuan kali ini sangat istimewa dan layak ditindaklanjuti pada masa yang akan datang.  Banyak hal yang kami obrolkan pada pertemuan yang cukup lama ini. Dari urusan serius hingga urusan yang sederhana. Semua diobrolkan dalam suasana santai dan hangat ala kekeluargaan sebagaimana yang sudah biasa diwariskan oleh para sesepuh selama ini.  Bukan saja soal perkembangan Desa dan masyarakat secara umum tapi juga soal tanah dan dinamika masyarakat beberapa waktu terakhir. Kami tak selalu sepandat dalam beberapa obrolan. Namun semua disampaikan secara jujur dan terbuka. Tanpa beban dan ngobrol begitu cair.  Nasehat khas ala to

MENGENANG MEREKA YANG BERJASA

Gambar
Kalau ditelisik, ada begitu banyak yang berjasa dalam kehidupanku dari dulu hingga kini. Terutama dalam aktivitasku di dunia literasi khususnya kepenulisan. Diantara yang bisa aku sebutkan dalam tulisan sederhana ini adalah sebagai berikut: PERTAMA, Kedua orangtuaku. Ayah dan Bundaku. Merekalah yang mengasuh, mendidik, membimbing dan mengarahkanku untuk menjadi pembelajar. Mereka jugalah yang membuatku termotivasi untuk rajin membaca dan menulis. Walau dihadapkan dengan berbagai keterbatasan dalam banyak aspeknya, keduanya selalu memotivasiku untuk rajin membaca buku. Bukan saja di saat masuk jam belajar di sekolah, mereka juga kerap menyuruhku agar rajin membaca buku di saat di rumah, utamanya setelah jam 6 sore atau malam. Bahkan Ayahku kerap menemaniku belajar. Beliau begitu telaten mendampingku di saat membaca beberapa buku. Bukan saja buku yang memang dipelajari di sekolah tapi juga buku-buku bacaan yang dimiliki oleh Ayahku yang memang di lemarinya terdapat beberap

TERIMA KASIH ALLAH, TERIMA KASIH ORANG-ORANG HEBAT! 

Gambar
Terima kasih banyak kepada sahabat baikku Pak  Achyar Abdurrahman atau Nana Achyar yang begitu perhatian dan peduli kepadaku. Di tengah berbagai kesibukannya ia masih sempat mendengar dan membantu aku yang mendadak sakit. Terima kasih banyak juga kepada sahabat baikku Mr. Asral yang dalam kondisi sibuk tapi masih bisa membantu banyak. Dari aku dalam kondisi yang mengkhawatirkan hingga saya bisa balik ke rumah lagi. Tak lupa juga terima kasih banyak kepada Pak Sapari sang sopir grab yang telah bersabar dan tulus menghantar aku ke Puskesmas Talun, Klinik, Rumah Sakit Medi Mas dan ke Rumah Sakit Ceremai Kota Cirebon. Terima kasih banyak pula kepada Para Dokter dan Perawat yang telah membantu aku. Aku semakin tersadarkan bahwa disiplin waktu dan pola hidup yang terjaga itu sangat penting dan mahal. Salah atau keliru dalam menjaga hal ini dampaknya bisa fatal alias nyawa melayang. Dan terima kasih banyak kepada yang aku sayangi dan banggakan yaitu istriku Eni Suhaeni dan