Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Sekali Lagi, Agar Gila Membaca Buku!

Gambar
SEPERTINYA hari ini, Rabu 28 April 2020, untuk minimal satu tulisan dari target satu tulisan lepas atau artikel per-hari selama Ramadan, saya belum menemukan ide yang tepat, kira-kira saya mesti menulis apa dan tentang apa. Maklum, sejak Selasa kemarin (27/4/2021) hingga hari ini Rabu (28/4/2021) kesehatan saya sedikit terganggu, jadi saya belum bisa menulis seputar shaum dan ibadah khas Ramadan seperti yang biasa saya lakukan hari-hari sebelumnya.  Nah, agar tetap punya tulisan, kali ini saya mesti berputar otak. Kebetulan beberapa waktu terakhir ada begitu banyak pembaca tulisan saya dari berbagai pelosok nusantara yang bertanya perihal tradisi membaca. Kebetulan juga saya, istri saya Eni Suhaeni dan kedua anak saya yang pertama dan kedua: Azka Syakira dan Bukhari Muhtadin sama-sama punya selera yang sedikit-banyak mirip yaitu suka membaca buku. Semoga anak saya yang kecil Aisyah Humaira kelak suka membaca buku juga.  Jadi, pada tulisan kali ini saya mencoba untuk memantik semangat s

Membaca Cirebon Dari Titik Nol

Gambar
CIREBON adalah salah satu tanah mulia yang memiliki sejarah panjang. Dulu, di sini lahir tokoh-tokoh besar dan bersejarah. Mendalami Cirebon era ini pun merupakan giat yang sangat perlu dan menarik. Bukan saja karena Cirebon terkenal sebagai Kota Wali dan Kota Udang, tapi juga karena orang Cirebon memiliki nilai luhur, petuah dan budaya yang khas.  Kali ini saya sedang membaca naskah "Geger Mahkota Kasepuhan" yang dalam proses cetak jadi buku, karya seorang sahabat sekaligus guru pada dunia kepenulisan, Mas Bondhan W. Ya hari ini Rabu 14 April 2021 saya membaca serpihan seputar Cirebon, terutama terkait polemik Mahkota Kasepuhan yang masih menjadi tema diskusi dan perbincangan berbagai kalangan. Beberapa tahun terakhir pro-kontra berbagai kalangan terlihat begitu jelas.  Apapun itu, sebagai pembaca dan penikmat teks, saya tak punya kapasitas mengambil posisi pro atau kontra. Selain karena belum paham duduk persoalannya, saya memang belum melakukan penelitian yang serius perih