Teknik Menulis Artikel


SECARA sederhana, artikel adalah fakta yang dianalisis sehingga memunculkan pendapat atau pandangan penulis terhadap fakta tersebut. Artikel juga dapat dipahami sebagai opini yang disampaikan penulis tentang masalah aktual yang menyita atau mendapatkan perhatian khalayak. Artikel bertujuan untuk mengedukasi dan mencerahkan masyarakat luas terhadap hal-hal tertentu, terutama seputar tema dan judul yang kita tulis dalam sebuah artikel. 

Secara umum, teknik menulis artikel adalah sebagai berikut, pertama, tema. Cakupan tema biasanya masih luas. Kebiasaan kita membaca, mendengar dan berdiskusi akan memudahkan kita dalam menentukan tema yang hendak kita ulas. Tema yang baik adalah tema yang relevan dan sesuai dengan kompetensi kita. Isu aktual dapat menjadi tema yang layak kita pilih. Sebab artikel pada umumnya berkaitan dengan hajat publik, atau paling tidak punya dampak terhadap kepentingan masyarakat banyak. 

Kedua, judul. Judul biasanya mewakili tema tau gagasan yang kita ulas. Judul pada umumnya terdiri dari tiga sampai enam kata. Tentu judul yang baik adalah judul yang mampu menggugah pembaca, termasuk mendorong mereka untuk membacanya hingga tuntas. Judul artikel biasanya menggunakan istilah baku atau idiom yang populer, sehingga mudah dipahami oleh pembaca yang latar belakang dan pemahamannya beragam. Jangan pernah menghadirkan judul yang sulit dipahami pembaca. 

Ketiga, susunan alinea pertama. Aline ini biasanya mengandung pikiran pokok atau gagasan utama sebuah artikel. Di sinilah penulis mengungkap inti gagasannya, sehingga menjadi pemantik bagi ulasan berikutnya pada alinea sekaligus paragraf selanjutnya. Biasanya di sini diungkap teori atau ide pemantik para pakar. Atau ada juga yang menggunakan data tertentu yang menunjang ulasan pada tulisan selanjutnya. Selain itu, ada juga yang memulainya dengan headline berita media, atau hasil penelitian lembaga tertentu. 

Keempat, susun alinea penjelas. Di sini bakal diulas beberapa poin yang dianggap perlu dalam menuntaskan sebuah artikel. Misalnya, kita sedang mengulas tentang anggaran IKN yang begitu besar, namun anggarannya masih minim. Untuk mengulas hal ini kita butuh beberapa pokok ulasan, seperti anggaran dan pinjaman negara, urgensi dan anomali IKN dan angka kemiskinan yang meningkat. Kita menyusun poin-poin tersebut secara runut, dengan data dan argumentasi yang rasional dan mudah dipahami pembaca. Anggaran minim tapi IKN tetap dilanjutkan, padahal kemiskinan terus menjadi-jadi. 

Kelima, mengolah gaya penulisan. Gaya tulisan itu ada banyak jenisnya, misalnya, deskriptif yaitu memberikan fakta apa adanya. Lalu, narasi yaitu menguraikan fakta secara kronologis. Dan berikutnya, argumentasi yaitu menjelaskan fakta dan hak-hak yang melatarbelakanginya. Tiga gaya tersebut bisa kita pilih secara kolaboratif atau cukup salah satunya saja. Gaya penulisan sangat menentukan respon pembaca pada artikel yang kita tulis. Biasakan untuk menggunakan gaya bahasa yang nyaman bagi kita. 

Keenam, eksploitasi data dan rujukan. Data diperlukan untuk menguatkan pendapat atau ulasan kita. Data dapat menjadi pemantik ulasan kita sehingga lebih berdasar dan mudah dipercaya pembaca. Biasakan untuk mengutip pendapat ahli yang pernah mengulas seputar tema yang sedang kita tulis, sehingga apa yang kita sampaikan punya daya gedor dan berdampak pada saya analisa pembaca yang lebih kritis dan menghadirkan dinamika yang konstruktif.  

Ketujuh, simpulan pendapat dan mengedit tulisan. Artikel yang baik biasanya memiliki simpulan pokok yang memudahkan pembaca untuk menemukan substansi tulisan kita. Walau pun bukan syarat mutlak, namun adanya kesimpulan dapat mendorong pembaca untuk berpendapat dan mengapresiasi tulisan kita. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah mengedit tulisan. Editing bukan sekadar untuk mengecek typo dan diksi yang keliru, tapi juga untuk mengecek ide, kalimat dan perspektif kita pada tulisan tersebut. Di sinilah perlunya meminta pendapat teman kita. Pendapat, masukan atau saran dan koreksi mereka sangat berharga. 

Kedelapan, menyebarkan tulisan. Tulisan yang baik adalah tulisan yang bukan saja selesai tapi juga yang dipublikasi. Bila dulu kita hanya dimanja oleh media massa berbentuk surat kabar atau koran, saat ini kita sudah dimanja juga oleh media online dan media sosial. Berbagai media online muncul bagai jamur di musim hujan. Semua itu adalah peluang sekaligus kesempatan terbaik bagi kita untuk mempublikasi artikel kita. Bila pun surat kabar dan media online belum berkenan memuat artikel kita, itu pertanda kita mesti memiliki blog pribadi. Bahkan akun media sosial kita seperti Facebook dapat menjadi media publikasi yang gratis. Akhirnya, selamat menemukan inspirasi! (*)


Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Plan Your Success" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!