Bocah Matahari


Alhamdulillah, 8 Agustus 2023 segera menjelang. Saya lahir pada 8 Agustus 1983 silam. Itu menunjukkan usia saya menjelang genap 40 tahun. Kini saya menjelang usia dewasa tahap dua, menjelang awal matang. Begitu ungkap sebagian orang. Bertambahnya usia sejatinya berkurangnya jatah hidup di dunia yang fana ini. 

Selama sekian waktu itu Allah telah memberi kesempatan bagi saya untuk mengisinya dengan aktivitas kebaikan dan bermanfaat. Sekian waktu telah lewat, semuanya berlalu dengan segala lakon lebih dan kurangnya. Bahkan baik juga buruknya. Kini saya berupaya untuk mengisi waktu yang tersisa dengan kebaikan dan kebermanfaatan baru. 

Menyesali masa lalu yang berlalu begitu saja tanpa karya terbaik memang bukanlah solusi, karena itu, akan lebih produktif manakala saya menjadikan masa lalu itu sebagai basis evaluasi untuk menjalankan lakon yang lebih baik kini dan di masa yang akan datang. Masa lalu adalah sebagian sumber inspirasi untuk terus berkarya dan melebarkan manfaat sosial. 

Optimis pada perbaikan diri ke arah yang lebih baik merupakan energi yang seharusnya mendorong diri saya untuk terus berbenah dan mampu mengisi waktu sisa dengan berbagai amal dan karya terbaik. Menulis hanyalah salah satu lakon dari sekian banyak hal yang rutin dilakukan selama ini. Tak seberapa memang, tapi mencicil karya adalah pertanda adanya perubahan diri. 

Ada begitu banyak lakon yang hendak ditunaikan dan tak sedikit impian yang hendak diwujudkan. Lagi-lagi semuanya masih dalam proses pencucian. Mencicil bermakna menanam benih kebaikan sekaligus karya dengan berbagai macam cara. Sebagiannya sudah berdampak, namun sebagiannya lagi masih dalam proses "menjadi". 

Hal itu menjadi momentum untuk terus belajar agar terus melangkah dengan kejelasan tujuan dan lakon terbaik sebagaimana yang dijalankan selama ini. Sekali lagi, mencicil adalah jalan terbaik yang kini sedang saya pilih. Mencicil merupakan cara paling sederhana untuk mampu mengisi kehidupan dengan potensi yang sederhana tapi punya dampak besar.

Terima kasih kepada 40 senior sekaligus kolega atau sahabat literasi dari beragam latar profesi dan kota atau daerah di seluruh Indonesia yang menulis atau berkontribusi pada penulisan buku ini. Ya buku berjudul "Bocah Matahari" ini merupakan apresiasi 40 penulis yang membuat saya haru dan bangga. Semoga seluruh jasa baik mereka menjadi amal jariyah! (*)


Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Merindui Nurul Hakim" 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!