Anies Baswedan dan Politik Benah Diri


Mengidolakan sosok politisi tertentu adalah hak setiap warga negara. Namun bila pembelaan terhadap sosok tokoh untuk maju di pilpres dan pileg 2024 sudah melampaui batas dan merusak silaturahim dengan siapapun, maka itu pertanda politik yang dilakoni sudah tercemari oleh penyakit atau virus berbahaya dan mematikan masa depan bangsa.

Secara moral, politik mestinya dijalankan dengan santun dan mendamaikan antar semua yang berbeda sekalipun. Kontestasi politik adalah momentum untuk menggelar keakraban dan melombakan rekam jejak juga gagasan jenial bagi bumi pertiwi. Dari pilpres hingga pileg perlu diikhtiarkan sebagai momentum untuk mengokohkan persatuan, bukan merusak kebersamaan juga kedaulatan.  

Bila politik dijalankan dengan cara-cara kriminal, saling merendahkan dan menyerang pribadi, maka perlu dilakukan pembenahan dini secara serius. Jalan keluar atau solusinya jelas, segeralah berbenah diri, lalu jadilah pengusung, pendukung dan relawan yang rasional, penuh damai dan mampu menjaga keakraban dengan siapapun yang berbeda. Sungguh, pemilu itu hanya terhitung sekian menit di TPS, tak lama. Sementara sehari-hari kita hidup bersama dengan yang berbeda pilihan. 

Bila hendak meraih kemenangan kontestasi secara bermartabat, fokuslah pada strategi kemenangan, sosialisasikan rekam jejak tokoh, dan publikasi gagasan jenial yang hendak dijalankan bila kelak mendapat mandat pemilih. Itu jauh lebih bermutu dan berkualitas daripada sekadar caci maki dan menghina tokoh atau elemen yang berbeda pilihan politik. Bukan kah para pendahulu adalah para petarung politik yang sukses menjalankan politik santun? 

Saya memberi apresiasi lebih pada Anies Baswedan atas kesediaannya untuk diusung dan didukung pada pilpres 14 Februari 2024 mendatang. Saya memilih jalan ini dengan sadar, rasional dan bertanggungjawab. Kesediaan saya untuk memenangkan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini pada pilpres 2024 dijalankan dengan tetap menjaga hubungan baik dengan siapapun yang berbeda pilihan dan jalan politik. 

Memilih jalan santun, damai dan bermartabat memang berat, namun jalan ini mesti kita pilih. Sebab betapa banyak hal yang dikorbankan untuk jalan politik yang dicemari oleh caci maki, merendahkan dan kriminal. Silaturahim dengan yang berbeda jadi rusak, bahkan hubungan baik jadi ambruk begitu saja. Padahal kita ingin pemimpin yang layak memimpin, bukan untuk satu kelompok tapi untuk seluruhnya. Insyaa Allah Anies Baswedan siap maju dan menang pilpres 2024 serta menjalankan mandat yang diberikan. Menjadi pemimpin Indonesia yang adil dan disegani di mata para pemimpin negara di seluruh dunia. (*)


Oleh: Syamsudin Kadir, Penggiat Forum Muda Indonesia 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!