Kencangkan Politik Tanpa Mahar


PADA Rabu 5 April 2023 saya menghadiri undangan acara Buka Puasa Bersama yang diadakan oleh Haji Zaenal Muttaqin di kediamannya di Kota Cirebon. Pada acara ini hadir Ketua NasDem Kabupaten Cirebon Pak Asep Zaenudin Budiman, Sekretaris NasDem Kabupaten Cirebon Pak Hermanto dan pengurus DPD Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Cirebon, serta tokoh masyarakat, tokoh muda dan masyarakat umum di sekitaran komplek perumahan tempat pengusaha muda Kota Cirebon ini. 

Pada sambutannya HZM menyampaikan beberapa poin penting, pertama, perlunya soliditas. Menurutnya, pertemuan ini adalah momentum membangun soliditas dengan struktur NasDem Kabupaten Cirebon berserta masyarakat sekitar. Bagaimana pun, perjalanan politik sangat membutuhkan soliditas pengurus partai pengusung. Termasuk massa pendukung di berbagai pelosok Dapil VIII Jawa Barat: Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. 

"Acara ini sengaja dilakukan pada momentum ramadan. Sehingga harapannya bukan saja berdampak pada kualitas ibadah shaum tapi juga persaudaraan. Dalam konteks politik tentu saja soliditas pengurus dan hubungan baik dengan sesama," ungkapnya. 

Kedua, pentingnya syiar politik. Syiar politik perlu diprioritaskan agar masyarakat semakin kenal dan memahami perjuangan politik yang dijalankan. Menurutnya, selama ini dirinya dan tim telah melakukan berbagai kegiatan sosial sebagai bagian dari wujud kepedulian kepada sesama sekaligus syiar politik. Tentu saja respon politis masyarakat merupakan dampak dari berbagai kegiatan tersebut. 

"Alhamdulillah kami telah melaksanakan berbagai kegiatan sosial termasuk silaturahim dengan berbagai elemen masyarakat, dari tokoh masyarakat hingga masyarakat biasa di berbagai tempat", ungkapnya. 

Ketiga, pentingnya politik tanpa mahar. Menurutnya, politik tanpa mahar merupakan tagline yang sangat akrab dengan NasDem, dari pusat hingga daerah. Hal ini bukan sekadar basa-basi politik, tapi terwujud dalam asi politik NasDem selama ini. Baik di pileg maupun pilkada yang pernah berlangsung.   Sehingga ia pun menjadikan tagline yang sama sebagai bingkai aksi politiknya selama ini dan ke depan. 

Forum semacam ini sejatinya layak diadakan oleh para politisi, terutama untuk memastikan tersingkirnya politik mahar. Sebab selama ini, politik selalu dinisbatkan sebagai pesta uang dan pesta mereka yang memiliki banyak uang. Politik sendiri membutuhkan fasilitas penunjang, terutama untuk pengenalan diri melalui publikasi dan kampanye. Termasuk untuk menjaga soliditas para tim. Sehingga di sini membutuhkan uang yang tak sedikit. 

Namun demikian, bukan berarti politik selalu berwajah uang, masih ada cara lain yang bisa dijalankan. Menurut HZM, silaturahim dan menjaga hubungan baik dengan sesama adalah mata uang yang paling penting. Sehingga ia pun selalu berupaya untuk silaturahim dan mengadakan berbagai pertemuan dengan masyarakat lintas latar belakang. "Forum semacam ini adalah momentum mengokohkan silaturahim dan saling kenal pada sesama," ujarnya.

Ya, politik tanpa mahar adalah tema penting yang perlu kita syiarkan di tengah dinamika politik yang semakin hangat akhir-akhir ini. Apalah lagi pesta politik tahun 2024 nanti diselenggarakan secara serentak untuk pilpres dan pileg (14 Februari 2023) dan pilkada serentak (27 November 2024), tentu kita butuh menjaga situasi politik yang lebih damai dan nyaman, termasuk hilangnya politik tanpa mahar. Semoga apa yang dilakukan HZM menjadi inspirasi bagi siapapun, terutama mereka yang terjun ke politik praktis pada pileg 2024! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Mengenal Haji Zaenal Muttaqin, Gagasan dan Rekam Jejak" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!