Merajut Ide, Memajukan Kampung Halaman


PEMUDA muslim lintas generasi asal Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat-NTT kembali berbagi ide dan inspirasi pada Ahad 12 Februari 2023 lalu melalui Zoom Meeting. "Manggarai Barat ini lagi proses pembangunan terutama pada aspek kesehatan. Dengan demikian ini peluang bagi generasi muda untuk berproses, termasuk dalam dunia profesi. Terus menjaga semangat termasuk dalam menempuh pendidikan, sehingga kelak bisa berkontribusi bagi kemajuan kampung halaman atau Manggarai Barat," ungkap Pak Zaenal Abidin, salah satu tokoh muda asli Cereng atau Golo Sengang yang kini berkarir di dunia kesehatan di Labuan Bajo, mengawali pertemuan kala itu.  


"Forum ini sangat positif untuk penguatan mental dan kepribadian kita semua. Terutama bagi generasi muda untuk berbagi inspirasi dan menyampaikan gagasan. Sehingga semangat dan motivasi kaum muda semakin terjaga. Ke depan harus perkuat konsolidasi sehingga semakin berkontribusi bagi upaya memajukan daerah terutama kampung halaman kita", ungkap Pak Ahmad Jehudin, Sekretaris MUI Sano Nggoang asal Golo Sengang yang kini menjadi pendidik di Werang ibukota Sano Nggoang. 


Pada forum ini hadir pula Ustadz Masrin, salah satu tokoh agama sekaligus pendidik di Werang. Pada kesempatan ini Ustadz muda yang menggawangi Ikatan Khotib se-Kecamatan Sano Nggoang ini menyampaikan beberapa hal penting. Menurutnya, kondisi di Werang bahkan Sano Nggoang, membutuhkan SDM yang bisa bergerak atau tidak diam. Sebab kondisi umat Islam di Sano Nggoang membutuhkan keterlibatan kita semua. Sehingga ke depan kualitas umat Islam semakin meningkat, baik dari sisi ibadah maupun peran sosialnya. 


Ustadz Walimin selaku tokoh muda asal Golo Sengang yang kini masih berkarir di Sulawesi Selatan juga menyampaikan beberapa hal penting. Pertama, perlu menjadi renungan bagi kita bahwa dakwah kita butuh berpikir kolektif dan berjamaah dalam menjalankan amanah dakwah di masyarakat. Kedua, perlu grand desain dakwah yang memungkinkan semua potensi untuk terlibat atau berkontribusi dalam pencerahan umat.


Ustadz Nasarudin lulusan sebuah kampus di Surabaya-Jawa Timur juga mengafirmasi Ustadz Walimin. Ustadz muda yang kini beraktivitas di Labuan Bajo ini menegaskan bahwa tantangan dakwah di Manggarai Barat ke depan semakin sulit. Kondisi kaum muda membutuhkan penjagaan secara optimal. Bila tidak maka akan terjadi pergeseran nilai yang semakin tak terkendali. Karena itu menurutnya, perlu pelibatan kaum muda dalam berbagai kegiatan sosial. Dalam hal ini, organisasi kepemudaan bisa saling berkolaborasi, terutama untuk peningkatan kualitas pemuda dari aspek kegamaan.


Sahabat saya Pak Syafarudin Jemadil juga berbagi ide pada forum ini. Menurut tokoh pendidikan Manggarai Barat ini ada banyak hal yang perlu digiatkan ke depan. Pertama, perlu penguatan spirit "Balik kampung, bangun kampung". Labuan Bajo saat ini didominasi oleh non Mabar. Hal ini terlihat dari pemasukan kebutuhan masyarakat. Kita tak perlu antipati, hanya saja perlu alternatif atau berperan aktif. Kita perlu memanfaatkan lahan yang ada untuk hal-hal yang produktif sebagai upaya penguatan masyarakat.  

Kedua, yang tak kalah pentingnya adalah bangun relasi dengan berbagai elemen sebagai modal kontribusi dan berkarir ke depan. Relasi saja tak cukup, karena itu perlu perlu penguatan sektor ekonomi. Ketiga, bekali diri dengan berbagai hal agar mampu memanfaatkan peluang yang ada dan terjadi di Mabar. Kemampuan komunikasi adalah salah satu kunci sekaligus modal dalam membangun kampung halaman ke depan. 

Tokoh muda lain yang menyumbangkan pemikirannya pada forum ini adalah Ustadz Amran. Menurutnya, kaum muda tak boleh diam, mesti ada upaya berkontribusi. Walaupun kontribusi sederhana tapi bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga ia menyarankan agar kaum muda mampu mengembangkan potensi dirinya dengan aktif berorganisasi, sehingga kelak bisa dimanfaatkan untuk kemajuan kampung halaman. 

Tak ketinggalan Pak Muhammad Salahudin selaku tokoh muda Golo Sengang bahkan Manggarai Barat yang kini masih aktif sebagai tenaga ahli DPR RI di Jakarta juga menyampaikan beberapa hal penting. Menurutnya, kita perlu melakukan pemberdayaan kaum muda terutama dari aspek ekonomi. Pada saat yang sama juga perlu melakukan advokasi sosial. Ia menegaskan bahwa yang sedang berlangsung di Mabar saat ini, penguatan sektor pertanian seperti sayur-sayuran, ikan, dan sebagainya. Semua itu, tentu perlu kekuatan dari aspek kebijakan dan politik. 

Dari apa yang disampaikan pada forum 6 jam yang dipandu oleh Ustadz Ahmad Safri tersebut, saya menyimpulkan beberapa hal penting, Pertama, perlunya perkuat silaturahim dan cari titik temu. Kedua, perlu meningkatkan kontribusi sosial dari berbagai aspeknya seperti pendidikan dan keagamaan, termasuk melakukan ekspansi vertikal melalui jalur politik. Ketiga, perlu penekanan pada pola dan metode dakwah yang aman dan menyamakan bagi semua. Keempat, perlu dilakukan pengorbitan generasi melalui penokohan atau pemunculan tokoh muda. Kelima, pemanfaatan media untuk konsolidasi dan hadirkan kemaslahatan.

Ya, pemuda adalah kekuatan utama bagi hadirnya perubahan ke arah yang lebih baik dan maju. Pernyataan ini bukan isapan jempol belaka, sebab dalam sejarah bangsa kita Indonesia, pemuda selalu dikisahkan sebagai elemen penting yang berkontribusi besar pada perubahan bangsa, bahkan kelak ketika Indonesia berdiri sebagai sebuah negara modern baru. Awalnya mereka bergulat dengan ide-ide lalu terejahwantah jadi tindakan atau karya yang tersejarahkan. Itulah yang dilakukan pemuda muslim Golo Sengang beberapa waktu lalu. Mereka merajut ide-ide untuk memajukan kampung halaman, kini dan nanti. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Owner "Cereng Menulis"

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!