Buku dan 23 Tahun Radar Cirebon


SAYA berdomisili di Kota Cirebon sejak 7 Oktober 2010 silam. Sejak itu, saya mulai mengenal Cirebon dan sekitarnya. Sehari-hari saya silaturahim ke beberapa tokoh, pejabat dan akademisi, termasuk para penggiat lintas latar belakang. Di samping itu, saya juga berkunjung ke beberapa tempat bersejarah, seperti keraton, masjid dan tempat lainnya. 

Hal yang juga menjadi aktivitas saya adalah berkunjung ke berbagai media massa terutama surat kabar dan TV juga radio. Seingat saya di Cirebon ini ada beberapa surat kabar seperti Radar Cirebon, Rakyat Cirebon, Kabar Cirebon, Fajar Cirebon dan sebagainya. Selain itu, ada Radar Cirebon Televisi (RCTV), RRI, di samping itu tentu saja belakangan ini beberapa media online yang semakin geliat dalam hal pemberitaan dan periklanan. 

Salah satu surat kabar yang akrab dengan saya adalah Radar Cirebon. Radar Cirebon merupakan salah satu surat kabar yang memiliki oplah terbesar di Cirebon. Koran ini akrab dengan pembaca di wilayah tiga Cirebon yang mencakup Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Saya pun termasuk yang berlangganan membaca dan mendalami konten media yang beralamat di Jl. Perjuangan No. 9, Kota Cirebon ini. 

Seingat saya, tulisan saya menembus halaman Kolom Wacana koran yang termasuk dalam Radar Group Cirebon ini pada 17 September 2013 silam. Kala itu, saya menulis tentang optimisme politik rakyat. Intinya, mengulas seputar pentingnya membangun optimisme di tengah kegalauan sebagian elite politik yang saban hari hanya sibuk dengan kepentingan diri dan kelompoknya, tanpa memenuhi janji politik yang pernah diucap pada saat kampanye menjelang pesta politik. 

Rupanya tulisan itu menjadi pemantik hadirnya tulisan baru saya dalam beragam tema. Berita baiknya, rerata tulisan saya dimuat di halaman Kolom Wacana koran yang masih eksis sejak berdiri 20 Desember 1999 hingga kini. Saya memang tidak berprofesi sebagai penulis, namun dengan adanya koran ini membuat saya memaksa diri untuk menulis setiap hari. Walau tidak semua tulisan saya dimuat, namun saya berupaya untuk menulis setiap hari, terutama dalam bentuk artikel atau opini.  

Bunga rampai atau kumpulan tulisan saya di koran ini sudah diterbitkan menjadi beberapa buku beragam judul. Misalnya Membaca Politik Dari Titik Nol, Politik Cinta, Pendidikan untuk Bangsa, Melahirkan Generasi Unggul, Pendidikan Ramadan, Menjadi Pendidik Hebat Di Era Digital, Merawat Indonesia dan sebagainya. Di samping itu, tentu naskah buku lainnya masih dalam proses pengeditan dan finalitas menjelang cetak atau terbit. 

Kehadiran media koran atau cetak memang memiliki tantangan tersendiri di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang akrab dengan "digitalisasi" ini. Selain bersaing dalam kecepatan menebar informasi juga dalam hal segmen pembaca. Harus diakui pembaca lebih cepat dan aktif membaca media online daripada media cetak. Walau begitu, bagi pembaca yang "fanatik" tetap memilih membaca koran, termasuk saya. Sebab membaca koran memiliki sensasi tersendiri yang tidak bisa dipenuhi media online. 

Kehadiran koran Radar Cirebon selama ini, terutama setelah saya mengenalnya selama 12 tahun belakangan ini, cukup memberi manfaat dan perspektif yang beragam sekaligus luas. Saya pun memperoleh banyak inspirasi dan ide untuk menulis dalam beragam tema juga judul tulisan. Sebab saya membaca koran yang masih bersenyawa dengan Jawa Pos Group ini dari halaman pertama hingga akhir. Berhari-hari saya selalu menemukan hal unik dan baru, tentu ini menjadi modal utama dalam menulis tulisan. Bahkan sebagian besar tulisan saya kini jadi buku seperti yang saya sebutkan di awal tadi.  


Hari ini Selasa 20 Desember 2022 Radar Cirebon genap berusia 23 tahun. Usia yang cukup dewasa untuk sebuah media yang bergulat di tengah dinamika media yang terus berlangsung. Dalam rangka menjaga stabilitas dan eksistensi kini selain sukses menghadirkan RCTV dan media online (Radar Online), Radar Cirebon Group juga sukses menghadirkan koran politik terbesar di Jawa Barat, namanya Rakyat Cirebon. Semuanya eksis dan mendapat apresiasi dari masyarakat luas. 

Terima kasih banyak saya sampaikan kepada keluarga besar Radar Cirebon Group yang telah memberi saya momentum dan kesempatan selama ini untuk berekspresi dan mempublikasi tulisan, termasuk menyampaikan pendapat secara elegan dan terbuka bagi banyak pembaca dan masyarakat, baik melalui koran maupun TV. Semoga ke depan Radar Cirebon Group, terutama Radar Cirebon, semakin berkembang pesat dan bermanfaat bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya, juga bagi bangsa dan negara Indonesia! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Merawat Indonesia" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!