Anies Baswedan, Pemimpin Negarawan!


HARI ini Ahad 16 Oktober 2022 saya berkesempatan menghadiri acara Syukuran Gubernur Anies Rasyid Baswedan di sekitaran Kompleks Stadion Bima, Kota Cirebon-Jawa Barat. Pada acara yang digagas dan dihadiri oleh ratusan relawan dan simpatisan dari berbagai organisasi relawan Anies Baswedan dan masyarakat umum yang berasal dari Kota dan Kabupaten Cirebon ini mengangkat tema "Indonesia Memanggil"

Pada acara ini juga hadir beberapa tokoh lintas latar belakang dan profesi, di antaranya Kang Harry Saputra Gani (Sekretaris DPD NasDem Kota Cirebon sekaligus Sekretaris Fraksi NasDem DPRD Kota Cirebon. Pada awalnya, saya tak melihat sosok muda ini hadir di acara ini. Namun ketika pembawa acara berorasi di panggung, sosok ini pun terlihat jelas. Secara tegas sebagai kader sekaligus politisi NasDem ia sangat mendukung kebijakan Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden dari NasDem. 

Setelah orasi, saya pun mendekat dan mengajaknya berbincang. Rupanya, ia sosok yang mudah diajak bicara dan berpengalaman sebagai aktivis organisasi mahasiswa juga pemuda. Rupanya pertemuan ini menjadi pertemuan yang istimewa bagi saya dengan sosok yang murah senyum ini. Tak menyia-nyiakan kesempatan, saya pun meminta kesediannya untuk memberi testimoni pada buku saya dan dua sahabat saya Umar S. Klau dan Darlis Aziz yang berjudul "Anies Baswedan; Pemimpin Jakarta, Pemimpin Indonesia". 

Sepengetahuan saya, kami berada pada jalur yang sama yaitu satu semangat sekaligus kesepakatan mendukung dan mengusung Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024 mendatang. Diantara alasan kami mendukung dan mengusung Anies Baswedan adalah sebagai berikut, pertama, pemimpin sukses. Gubernur Jakarta periode 2017-2022 ini sukses atau berhasil memimpin Jakarta dengan kerja nyata. Jakarta pun kini masuk salah satu kota kategori kota termaju di dunia. Berbagai perhelatan internasional dilaksanakan di Jakarta, dan seluruhnya berjalan dengan baik, bahkan membuat Indonesia semakin diakui dunia. 

Kedua, toleran pada keragaman dan komit pada keutuhan NKRI. Berbagai tokoh lintas agama dan profesi kerap mengundangnya untuk berbicara dalam beragam tema. Ia tak menolaknya, bahkan berusaha untuk selalu menghadirinya. Hampir tak ada tokoh lintas agama dan suku yang membencinya, malah semuanya menyukai dan mengakui kepemimpinannya. Selain berjiwa patriotik, sosok ini juga mewarisi semangat kakeknya Abdurahman Baswedan sebagai pejuang dan pahlawan nasional. Sehingga ia sudah terbiasa dengan perbedaan dan keragaman yang ada di tengah masyarakat dan bangsa.  

Ketiga, pemimpin yang sangat berani. Salah satu keberanian Anies Baswedan adalah melawan oligarki yang memaksa membangun reklamasi. Saat itu, tak ada yang mau dan mampu melakukannya. Bahkan beberapa menteri kabinet kala itu pasang badan membela oligarki, tapi Anies Baswedan tetap melawannya. Ia tidak mau takluk pada gerombolan yang melawan kedaulatan rakyat sekaligus negara. Ia mengambil posisi dan sikap tegas: hentikan reklamasi. Ia melakukannya dengan gagah berani dan sukses. 

Keempat, mau mendengar kritik. Di tengah hujan kritik dari lawan politik padanya tak membuatnya marah dan sumpah serapah. Ia menerimanya dengan lapang dada. Bahkan dalam banyak kegiatan demonstrasi, ia pun turut hadir mengamini keinginan pendemo agar dirinya berbicara langsung. Baginya, kritik adalah energi yang membuatnya tak salah langkah dalam menjalankan mandat rakyat. Hanya saja ia kerap memesan agar kritik dilakukan dengan tanpa melakukan pelanggaran hukum. Sampaikan sekeras-kerasnya dan berani-beraninya, namun tetap dalam bingkai koridor konstitusi dan peraturan yang berlaku. 

Kelima, pemersatu bangsa. Dalam berbagai momentum ia selalu menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keragaman Indonesia. Setiap orang, apapun suku, ras, warna kulit dan agamanya, mesti dilindungi hak-haknya sebagai warga negara. Tak boleh ada satu pun yang boleh merampas hak konstitusi setiap warga negara atas nama apapun. Ia pun menjamin bahwa bila semangat kebersamaan maka Indonesia maju bakal menjadi kenyataan. 

Keenam, berwatak pemimpin global. Pada saat masyarakat Indonesia menginginkan pemimpin yang disegani di level global, Anies Baswedan hadir mengamininya. Sebelum menjadi presiden, tepatnya pada saat menjadi Gubernur Jakarta pun ia sudah sering diundang menjadi narasumber di berbagai forum internasional. Di situ ia berbicara sebagai Gubernur Jakarta dalam beragam tema. Seluruh penyampaiannya memukau siapapun, terutama para tokoh dan pemimpin dunia. Ia hadir di tengah harapan munculnya sosok pemimpin yang membawa Indonesia naik kelas.  

Siapapun kita, pasti memiliki selera dan kecenderungan politik masing-masing. Saya dan Kang Harry, serta siapapun di luar sana memiliki kesamaan impian pada Pilpres 2024 mendatang. Kami bersepakat untuk mendukung dan mengusung Anies Baswedan untuk maju di perhelatan Pilpres 2024. Kita siap menghormati pilihan politik yang berbeda dengan siapapun di luar sana. Kita lalui perbedaan ini dengan jalan damai, ya politik damai. Berbeda itu biasa, sebab sejatinya kita tetap dalam wadah besar yang sama: Indonesia. Namun bila kita memiliki semangat menghadirkan perbaikan dan perubahan bagi Indonesia ke arah yang lebih baik, mari kita dukung dan usung Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 14 Februari 2024 mendatang. Sungguh, Anies Baswedan adalah kita, sosok pemimpin negarawan! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Anies Baswedan; Pemimpin Jakarta Pemimpin Indonesia" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!