Anies Baswedan Memimpin dengan Kenyataan!


HARI Ahad 16 Oktober 2022, Anies Baswedan purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. Pada 17 Oktober 2017, Bang Anies, demikian ia akrab disapa, dilantik menjadi gubernur bersama dengan Sandiaga Salahudin Uno atau Bang Sandi sebagai wakil gubernur. Memimpin Jakarta merupakan momentum penting dengan segala tantangan dan hambatannya. Sebab propinsi ini merupakan pusat ibukota negara. Di sinilah pusat segala aktivitas penting negara ini ditunaikan. Bahkan berbagai kegiatan level internasional juga terselenggara di kota ini. 

Kini Anies Baswedan benar-benar purna tugas. Pada 3 Oktober 2022 silam, ia mendapatkan dukungan dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) untuk maju di Pilpres mendatang. Sejak mendapatkan dukungan tersebut bahkan sekian waktu sebelumnya, sosok ini semakin mendapatkan perhatian dan apresiasi dari berbagai kalangan. Apalah lagi setelah purna tugas, tentu ia semakin terbuka ruang dan kesempatan untuk hadir di berbagai forum dan kegiatan. Baik yang diselenggarakan oleh partai politik maupun oleh relawan atau simpatisan. 

Bersedianya NasDem untuk mengusung Anies Baswedan merupakan kabar baik dan gembira bagi para relawan dan simpatisan Anies Baswedan yang selama ini berharap adanya partai politik yang mengamini impian mereka. Kini, dinamika politik pun semakin menghangat, sebab seperti yang disampaikan oleh berbagai lembaga survei, bahwa Anies Baswedan adalah salah satu tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi. Sehingga sangat wajar bila pemberitaan perihal dirinya untuk maju di pilpres semakin menarik dan mendapatkan antesi masyarakat dari berbagai pelosok. 

Dalam konteks politik yang semakin hangat, kita tentu berharap agar dukungan politik tak membuat kita sebagai bangsa tercerai berai. Lakon politik mesti dijalankan dengan damai dan penuh penghormatan pada sesama, walau berbeda dukungan atau pilihan. Hal lain, kita perlu mengingatkan bahwa berpolitik tak mesti berpartai politik. Tentu tanpa bermaksud merendahkan mereka yang aktif di partai politik. Sebab, menyadari hak dan menunaikan keajaiban secara sadar sebagai warga negara adalah salah satu wujud aksi politik bernilai tinggi. 

Kini dan ke depan, politik mesti dirayakan dengan riang dan tidak perlu ditunaikan secara norak sehingga menjadi momok yang menakutkan. Berpolitik juga tak mesti mencaci maki, hujat menghujat dan hina menghina mereka yang berbeda. Kita mesti terbiasa untuk melihat dan melalui perbedaan secara dewasa dan cerdas. Berjuanglah untuk memenangkan usungannya dengan cara-cara yang beradab. Misalnya, ide dihadapi ide, wacana dihadapi dengan wacana, dan narasi dihadapi dengan narasi. Sehingga aksi politik bukan saja wujud kebebasan berpolitik tapi juga mengandung nilai edukasi atau pendidikan politik bagi kemajuan peradaban politik bangsa. 

Kita, seperti yang sering disampaikan oleh Anies Baswedan, bahwa politik mesti dijalankan dengan damai tanpa tindakan kriminal atau pelanggaran hukum. Menurutnya, bangsa ini didirikan oleh para tokoh yang terdidik dan berjiwa negarawan. Mereka memiliki idealisme dan aktif di berbagai forum yang beragam namun punya semangat yang sama: memerdekakan dan memajukan Indonesia. Untuk itu, pada era ini kita mesti membangun sekaligus memiliki semangat yang sama. Kita bersepakat politik Indonesia mesti naik kelas. Politik mesti dibingkai pengetahuan yang utuh dan kokoh. Itu pilihan yang pantas kita jejakkan kini dan ke depan.  

Adanya deklarasi usungan dari NasDem dan dukungan masyarakat beberapa waktu terakhir agar Anies Baswedan maju di Pilpres 2024 merupakan sikap yang sangat wajar. Sebab sosok ini dinilai sukses menjadi pemimpin Jakarta selama lima tahun. Selain menata kota dan warganya, ia juga membawa Jakarta naik kelas sebagai salah satu kota terbaik di level dunia. Bahkan kini nama Indonesia semakin harum dan membanggakan kita semua. Mari sokong sosok yang cerdas dan sukses  memimpin Jakarta untuk memimpin Indonesia melalui Pilpres 2024 mendatang. Ia adalah Anies Baswedan. Sebab sosok ini berpengalaman memimpin sekaligus bekerja untuk Jakarta bukan saja dengan pernyataan, tapi juga dengan kenyataan! (*) 


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Anies Baswedan; Pemimpin Jakarta Pemimpin Indonesia" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!