Mari Menulis di Media Sosial!


Sungguh, kita diuntungkan dengan adanya media sosial. Keberadaannya membuat kita mudah membangun komunikasi dan menebar inspirasi kepada siapapun. Melalui media sosial, kita juga bisa menebar hal-hal yang positif dan baik. Termasuk pengalaman inspiratif yang bisa jadi bermanfaat bagi pembaca di luar sana. Daripada dibuang, lebih baik dibagi dengan orang lain. 

Ya, menulis di media sosial dapat menjadi kebaikan yang manfaatnya besar dan luas. Hal ini perlu digiatkan agar media sosial benar-benar menjadi medan untuk beramal baik, termasuk dengan berbagi motivasi dan semangat. Tak perlu panjang, menulis sesuatu yang sederhana dan pendek saja sudah cukup. Sehingga mudah dipahami pembaca. Tidak perlu bertele-tele dan bikin otak pusing. 

Dengan demikian, berbuat baik termasuk dengan cara menulis di media sosial pun bisa dilakukan oleh siapapun. Tak mesti menjadi penulis kawakan pun sudah bisa berbagi kebaikan dengan cara menulis. Bisa jadi setiap kata yang ditulis menjadi jariyah yang dampaknya abadi. Ada begitu banyak hal yang sejatinya bisa kita tebar, termasuk agar apa yang sedang kita ikhtiarkan jadi kenyataan. Bila saja tulisan kita menyebabkan kita sampai ke surga, itu tentu jauh lebih baik lagi. 

Pertanyaannya, bagaimana cara membiasakan diri agar setiap hari menulis? Ya, caranya adalah pembiasaan atau membiasakan diri. Lakukan setiap hari, lalu publikasi. Bila ide jarang muncul, maka perbanyak sumber bacaan lalu bikin target agar bisa membaca setiap hari. Membaca adalah kunci utama menulis. Sumber bacaan bisa menambah ide baru juga kata-kata baru yang mungkin jarang kita ungkapkan di setiap harinya. Semakin sering kita melatih diri untuk menulis maka kita bakal semakin terbiasa menulis. 

Mengenai ide menulis, pada dasarnya, ide itu bisa muncul kapan dan di mana saja. Memang tak selalu, namun bagi sebagian orang, ide itu muncul begitu saja. Nah, bila sudah ada ide atau agar ide yang muncul seketika itu tak hilang begitu saja, maka menulis langsung adalah solusinya. Sebab belum tentu nanti ada waktu atau ide muncul lagi. Itulah ide. Datangnya kadang tak diundang, bila diundang malah tak datang. Bagaimana, bisa? 

Kalau ide tak muncul, maka lakukan langkah jitu. Misalnya, alihkan ke aktivitas lain, rubah cara duduk, sejenak berdirilah, atau bisa juga membaca buku dan serupanya. Hal lain, sesekali silahkan lompat beberapa kali. Atau bisa juga berwudhu. Segarkan kembali pikiran kita. Bagi sebagian orang, bisanya berkunjung ke toko buku, silaturahim ke teman, ikut kegiatan komunitas, berdiskusi ringan dengan teman yang suka menulis dan masih banyak lagi yang lainnya. Bagaimana, bisa? (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Merawat Indonesia" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!