Saatnya Berkolaborasi untuk Menulis Buku!


Alhamdulillah selama beberapa tahun terakhir, terutama sejak awal masa pandemi: Covid-19 pada April 2020 hingga kini saya mendapat kesempatan untuk mengambil bagian dalam penguatan literasi. Mungkin di level negara belum terjangkau, tapi minimal di level keluarga kecil saya. Seingat saya, ada 50-an naskah buku para tokoh dan akademisi juga penulis yang sudah saya bantu edit hingga terbit menjadi buku. Sisanya lagi, buku-buku saya sendiri, baik yang saya tulis sendiri maupun yang ditulis secara kolaboratif dengan tokoh, akademisi atau penulis lainnya. 

Selama sebulan atau tiga pekan terakhir saya bersyukur karena masih bisa berkutat juga dengan beberapa naskah buku baru. Namun ada tiga naskah dari lima naskah buku tersebut yang segera naik tayang. Satu disertasi doktor, satu naskah buku akademisi dan satu naskah buku tokoh. Tiga naskah ini tergolong berat, sebab saya bukan saja memperbaiki diksi tapi juga isinya. Sementara naskah sisanya cukup ringan, sebab hanya antologi artikel, kumpulan tulisan di blog dan pengalaman tokoh. Termasuk puisi dan tulisan refleksi kehidupan yang cukup ringan bila dibandingkan dengan naskah lainnya. 

Walau demikian, membaca beberapa naskah buku tersebut membuat saya semakin tertantang sekaligus tergoda untuk menekuni dunia kepenulisan dan perbukuan. Bukan sebagai profesi tapi sebagai selingan hidup di sela-sela aktivitas lain: jalan-jalan dan sekolah diri. Satu hal yang paling penting dan seru lagi, yaitu pembahasan tiga naskah buku yang saya sebutkan tadi merupakan penelitian ilmiah. Lumayan bikin kening saya mengkerut. Bila tak sabar dan tak telaten, maka naskah bakal ambur adul. Namun, saya memanfaatkan kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya.  

Bagi saya, ini adalah momentum belajar yang paling berharga, yaitu membaca berkali-kali naskah buku orang lain. Tema dan substansi karya mereka berbeda-beda. Ada yang sosial-politik dan integrasi ilmu, ada juga pendidikan dan destinasi. Juga ada naskah buku seputar wirausaha dan pengusaha. Saya pun dipaksa untuk memahami semuanya dalam skala yang sedikit memaksa. Berita baiknya, saya termasuk yang suka membaca dan penasaran dengan isi naskah buku, sehingga saya pun mesti membacanya hingga tuntas. Bukan sekali tapi berkali-kali. 

Bagi bapak, Ibu dan sahabat di mana pun berada yang hendak naskah tulisannya layak terbit dan kelak diterbitkan menjadi buku, termasuk naskah tesis dan disertasi, juga antologi artikel yang mau diterbitkan menjadi buku, silahkan hubungi saya. Saatnya kita berkolaborasi dalam menghadirkan karya tulis yang bermutu dan layak dibaca pembaca lintas latar belakang. Ini merupakan bagian kecil dari kesungguhan kita untuk memajukan tradisi literasi negeri kita: Indonesia. Mungkin dampaknya tak selalu seketika, tapi minimal kita sudah berupaya untuk berperan sesuai dengan kemampuan dan potensi kita masing-masing. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Merawat Indonesia" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!