Motivasi dan Langkah Menulis


MENULIS adalah aktivitas yang ringan dan mudah. Tentu ini tidak berarti menanggap remeh setiap kesulitan yang dihadapi oleh mereka yang belajar menulis sesuatu yang bisa dibaca oleh banyak orang di luar sana. Poin saya adalah bahwa menulis merupakan aktivitas yang pada dasarnya ringan dan mudah dilakukan oleh siapapun, sebab hampir semua orang sudah mengenal aktivitas ini sejak kecil hingga kini. Hanya saja untuk menulis dan menghasilkan karya tulis itu butuh motivasi dan langkah praktis.  

Sekadar berbagi pengalaman, selama ini saya biasanya memotivasi diri saya dengan beberapa hal berikut ini, pertama, kuatkan tekad dan luruskan niat untuk menulis. Kedua hal ini merupakan energi yang muncul dan mesti dibangun dari dalam diri saya. Tekad yang kuat akan mendorong saya untuk melakukan sesuatu secara sungguh-sungguh dan berkorban untuk mencapai apa yang menjadi keinginan saya, termasuk dalam tulis menulis. Dalam banyak hal, termasuk menulis, niat yang baik akan menjaganya sehingga selalu tersadarkan bahwa apa yang dilakukan adalah kebaikan dan mesti berisi kebaikan sekaligus bertujuan baik. 

Kedua, banyak membaca. Banyak membaca adalah elemen paling penting bila saya ingin menulis dan menghasilkan karya tulis. Sumber bacaan itu banyak, seperti buku, majalah, surat kabar, media online, file pdf, dan masih banyak lagi. Tema bacaan juga bisa dipilih sesuai dengan selera dan kebutuhan saya. Semuanya sudah tersedia, baik dengan membeli ataupun mendapatkannya secara gratis. Banyak membaca akan meningkatkan ilmu pengetahuan dan semakin luasnya wawasan. Sehingga di mana pun saya upayakan untuk membaca, terutama media online. 

Ketiga, mencatat poin atau ide penting dari setiap membaca. Membiasakan diri untuk mencatat ide penting saat membaca adalah aspek yang terlihat sederhana, namun ini adalah kunci utama utama saya bila ingin punya karya tulis. Ide tidak semuanya hadir secara tiba-tiba. Bila pun ide itu hadir secara tiba-tiba maka satu-satunya agar membuatnya bertahan dan tak pergi atau menghilang adalah dengan mencatatnya. Mencatat adalah mendokumentasi setiap ide yang muncul atau yang datang secara mendadak agar tetap terjaga. 

Keempat, langsung praktik menulis. Sebanyak apapun ide pada diri saya, akan menjadi sesuatu dan wah bila saya mampu menuliskannya kembali. Ide atau pemikiran sehebat apapun akan bisa dipahami oleh pembaca bila ia divisualisasikan dan diwujudkan dalam bentuk karya tulis. Mungkin kemampuan berbicara itu baik, namun ia memilih kelemahan yaitu tidak terdokumentasi. Karena itu, satu-satunya langkah yang mesti dilakukan adalah menuliskannya, sebab menulis itu praktik. Itu yang saya peroleh dari pengalaman para penulis hebat di luar sana.  

Kelima, aktif melakukan publikasi. Menulis tidak selalu berarti menulis buku. Itu nasehat penting yang saya sampaikan pada diri saya selama ini. Ya saya juga bisa menulis hal-hal yang ringan dalam bentuk tulisan yang juga ringan atau sederhana seperti artikel. Artikel itu contoh paling sederhana karya tulis. Saya hanya membutuhkan tema atau ide-ide pokok, lalu dikembangkan menjadi beberapa paragraf, selanjutnya jadilah sebuah tulisan singkat. Satu hal yang saya lakukan selanjutnya adalah publikasi. Berikutnya, menanti secara seksama respon termasuk saran atau kritik dari pembaca.  

Tulisan yang sedang Anda baca ini merupakan contoh artikel sederhana yang awalnya hanya ide yang muncul secara tiba-tiba. Ya, awalnya hanya lintasan pikiran seputar motivasi menulis, lalu saya tuangkan dalam bentuk tulisan, kemudian publikasi di blog dan media online sekaligus media sosial. Bagaimana pun motivasi menulis atau tips menulis hanya akan menjadi sesuatu manakala ditulis dan menggerakkan pembaca untuk melakukan hal serupa. Bila pun pembaca tidak tergerak, menyebar motivasi atau tips menulis dalam bentuk tulisan itu sendiri sudah merupakan praktik menulis yang menarik dan bermanfaat. Berita baiknya, rerata buku saya merupakan antologi artikel yang pernah dimuat di surat kabar, media online dan media sosial, termasuk blog pribadi saya. Semoga Anda terinspirasi dan selamat mencoba! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Kalo Cinta, Nikah Aja!" 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!