Menanti Geliat dan Karya Literasi HIMA PUI
Fokus materi dari materi yang saya sampaikan kali ini diantaranya, pertama, urgensi literasi. Literasi artinya orang belajar dan sarana atau media untuk belajar. Itu berarti literasi adalah proses belajar bagi seseorang untuk memanfaatkan potensi yang dimilikinya sebagai media untuk menghasilkan produk literasi. Secara sederhana, literasi adalah kemampuan dan keterampilan seseorang dalam hal membaca, menulis, dan berhitung dan berbicara serta memanfaatkan potensinya untuk menghadirkan karya positif dan bermanfaat sehingga mampu menyelesaikan masalah tertentu.
Kedua, teknis dan praktik menulis. Belajar berliterasi memang mencakup banyak hal seperti tradisi baca, diskusi, berkarya dan publikasi karya. Namun satu tradisi yang sangat penting lagi adalah menulis. Betul bahwa membaca itu dapat menambah gagasan dan wawasan bagi siapapun yang suka membaca. Namun membaca saja tak cukup. Membaca mesti ditindaklanjuti dalam bentuk tradisi yang sepaket yaitu menulis. Maknanya, kalau seseorang ingin terjun ke dunia literasi itu berarti dia mesti mampu menulis atau menghasilkan karya tulis yang terpublikasi.
Hanya saja kalau seseorang hendak menulis artikel maka ia mesti melek pada isu-isu terkini atau yang aktual. Ia juga mesti banyak membaca berbagai sumber bacaan, dari buku hingga surat kabar bahkan berbagai media online yang akhir-akhir ini menjamur. Bila pun ia hendak menulis buku, maka ia mesti tentukan sendiri buku apa yang hendak ditulis, ilmiah atau populer? Bila buku ilmiah maka ia mesti menentukan fokus tulisan ya berdasarkan basis keilmuannya. Sementara bila ingin menulis buku populer maka ia mesti fokus pada isu yang menjadi konsentrasinya.
Ketiga, pentingnya penggunaan dan pemanfaatan media sebagai modal utama dalam berliterasi. Pada era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini, melek media adalah sebuah keniscayaan. Melek media bukan semata aktif melihat dan menggunakan media, tapi juga mampu menggunakannya secara produktif. Menjadi pengisi konten media adalah sebuah aktivitas yang terhormat dan bermanfaat di tengah hoax yang semakin menggila. Bukan saja memenuhi kepuasaan batin, dengan menjadi penggiat literasi media terutama media digital dan online juga seseorang bisa meraih materi tertentu.
Kelima, semangat berliterasi mesti dibangun dari satu gerakan yang profesional dan produktif. Karena itu, dalam berbagai forum termasuk di forum HIMA PUI Jawa Barat ini saya mengusulkan agar segera dibentuk forum literasi yang benar-benar menggawangi tradisi ini. Praktisnya, silahkan bentuk tim khusus, susun platform gerakan literasinya, tentukan program prioritas, susun instrumen praktis yang bisa menghasilkan produk seperti tulisan artikel atau buku, dan perkuat di level publikasi. Atau paling tidak, silahkan aktif di berbagai forum penulis. Secara khusus di PUI sudah ada Forum Penulis PUI.
Maka mulailah dari satu huruf pertama. Mulailah dengan ide dan gaya bahasa kita sendiri. Sebagai proses belajar silahkan mengutip dan mengikuti gaya bahasa penulis lain. Namun jangan terjebak di situ. Sebab ide dan gaya bahasa setiap orang itu khas dan berbeda. Titik beda itulah yang menjadikan tulisan kita berbeda dengan tulisan orang lain. Itulah pemantik atau magnet yang membuat pembaca jatuh cinta pada karya atau tulisan kita. Ingat, tulisan adalah pembuka jendela dunia bahkan pembentuk peradabannya. Akhirnya, saya menanti geliat literasi dan karya tulis HIMA PUI terutama HIMA PUI Se-Jawa Barat. Kalau sekadar teori dan mengeong, kucing pun bisa! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Kalo Cinta, Nikah Aja!" dan Penggiat Forum Penulis PUI
Kerennnnn
BalasHapus