HZM Menulis Buku Untuk Kota Cirebon


SAYA mendengar nama Haji Zaenal Muttaqin sudah sejak lama, terutama pada situasi politik menjelang pemilihan umum presiden (pilpres) dan pemilihan umum legislatif (pileg) pada 9 April 2019 silam. Bagaimana tidak, kala itu istri HZM, demikian kerap saya sapa, Ibu Affiati, S.Pd. (Bu Affi) dicalonkan sebagai anggota legislatif untuk Kota Cirebon. Dan akhirnya benar-benar terpilih dengan meraih 4.311 suara. Bahkan ia didaulat menjadi Ketua DPRD Kota Cirebon untuk periode 2019-2024. 

Kala itu, saya hanya mendengar nama HZM. Jangan kan tahu apa maunya untuk Kota Cirebon, bertemu fisik saja belum pernah. Namun sebagai pembaca berita media, belakangan saya mendapatkan berita perihal kegiatan dan ide-ide baiknya untuk kemajuan Kota Cirebon. Bagi saya, hadirnya HZM pada dinamika perpolitikan Kota Cirebon sangat menarik, karena ia tergolong tokoh yang baru muncul. 

Beberapa media pun kerap mempublikasi kegiatannya, seperti kunjungan ke warga, silaturahim ke berbagai masjid, mengisi khutbah Jumat, peduli warga, berbagi makanan, menebar al-Quran juga iqra, dan masih banyak lagi. Berbagai kegiatan semacam itu menambah penasaran saya dengan sosok yang menekuni dunia bisnis atau unit usaha ini. 

Selain itu, sebagian media juga mempublikasi beberapa kegiatan HZM benyawa politik, baik bersama Partai Gerindra maupun secara mandiri bersama beberapa koleganya. Bukan sekali saja media menangkat berita tentang kegiatan semacam itu, tapi berkali-kali. Sebagai penikmat dinamika politik pun saya semakin penasaran dan tergoda untuk mengenalnya lebih dekat sosok yang murah senyum ini. 

Pada beberapa kesempatan saya bertanya pada beberapa jurnalis media. Saya mencari informasi ke banyak jurnalis, bukan hanya satu jurnalis. Selain itu, saya juga mengecek beberapa laman media sosial terutama facebook. Bukan sekali saya mencari informasi, tapi beberapa kali. Tujuannya sederhana saja, ingin mencari tahu siapa sosok yang kerap menggunakan peci hitam mirip Soekarno dan Prabowo Subianto ini. 

Pada akhir 2020, saya pun mendapatkan kabar tentang akun facebook miliknya. Akun facebook-nya adalah "Zaenal Hzm". Setelah saya cek, ternyata saya dan akun facebook-nya sudah berteman lama. Karena belum mengenal dekat, selama beberapa waktu saya belum begitu memantau apa pun yang ia share atau tulis di akun tersebut. Saya melihat sekadarnya saja. 

Tidak berhenti di situ. Penasaran saya semakin menjadi-jadi. Akhirnya, pada awal 2021 lalu saya sukses mendapatkan nomor WhatspApp-nya dari seroang wartawan senior, tepatnya wartawan media online fajar.satu.com, namanya Irwan Gunawan, kerap saya sapa Bang Irwan. 

Kebetulan Bang Iwan sendiri, untuk beberapa kegiatan dan pertemuan di luar sana kerap mengajak saya untuk hadir, bahkan pernah suatu kesempatan mengundang saya untuk menjadi narasumber sebuah acara di sebuah hotel di sekitaran Jalan Pemuda, Kota Cirebon, dengan materi seputar Strategi Anti Radikalisme.  

Sebagai seorang yang bergulat di dunia pendidikan, usaha dan literasi, hampir setiap hari saya mempublikasi berbagai kegiatan dan tulisan di berbagai akun media sosial yang saya miliki, terutama facebook. Di situ saya men-share informasi tentang buku-buku baru saya yang baru dan akan terbit. Tak disangka, HZM pun memesan buku saya. Bukan meminta, tapi memesan. Maksudnya, HZM membeli seluruh buku saya. 

Kala itu, secara pribadi saya berharap dalam waktu dekat HZM bisa berkolaborasi dengan saya untuk menulis buku. Temanya bisa dibincangkan atau disepakati. Bisa seputar entreprenership, motivasi, pengembangan diri, pelayanan publik, pemberdayaan destinasi wisata, pariwisata, dan masih banyak lagi. 

Beberapa bulan kemudian akhirnya saya dan HZM menyepakati untuk berkolaborasi dalam banyak hal. Dan salah satu yang benar-benar disepakati adalah berkolaborasi menulis buku. HZM menyedikan bahan naskah bukunya, saya membantu untuk pengembangan dan editing naskah, hingga penerbitan buku. 

Kini salah satu buku yang sukses diselesaikan bahkan kini menjadi buku adalah buku yang berjudul "Selamat Datang Pemimpin Baru Kota Cirebon". Buku ini sangat sederhana, diksinya pun sangat ringan. Pada buku ini HZM mengulas seputar profil Kota Cirebon dari berbagai aspeknya. 

Selain itu, pada buku ini HZM membahas seputar ide-ide dirinya dalam membaca dan memahami Kota Cirebon dari berbagai sisinya. Ditambah lagi dengan ide-idenya seputar perspektif Partai Gerindra dalam hal kepemimpinan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan masih banyak lagi. Saya kira pembaca bakal mendapatkan penjelasan utuhnya bila membeli atau mengkaji isi bukunya. 

Apapun itu, sesederhana apapun buku itu, bagi saya, apa yang dilakukan oleh HZM merupakan sebuah lompatan menarik dalam konteks dinamika menjelang pemilihan Walikota Cirebon yang akan datang. Sebagai tokoh muda yang baru muncul dalam wajah sebagai politisi ia sudah mengenalkan diri secara cerdas dan berbasis literasi yang mencerahkan. 

Buku adalah jendela dunia, begitu sebuah anonim mengingatkan kita. Melalui buku kita bisa mengenal banyak hal, mendapatkan informasi dan mengulik seorang tokoh. Dan, HZM melakukan itu. Ia hadir dengan cara yang berbeda. Ia hadir dalam format yang lebih asyik dan sekali lagi berbasis literasi yang mencerahkan. 

Buku adalah dokumen yang terhormat dalam mengenalkan diri dan ide-ide dirinya ke masyarakat luas. Mungkin dampak buku bagi elektabilitas tak begitu besar. Namun dampak pada sejarah dan dampak ikutannya justru jauh lebih besar. Kalau HZM mengenalkan diri hanya melalui spanduk atau selebaran mungkin masyarakat bisa mengenal tapi itu seketika. Tapi bila dalam bentuk buku, itu jauh lebih terhormat dan dampaknya jangka panjang. Buku diperbincangkan oleh banyak orang. Itu yang menarik dan layak ditidaklanjut. Dialektika publik dipantik secara cerdas dengan buku yang layak dibaca. Itulah yang dilakukan oleh HZM. 

Bagi saya yang telah lama bergulat di dunia buku dan penulisan opini, HZM sedang membangun opini yang berdampak permanen dan luas. Dengan menulis buku sejatinya ia sedang melakukan penegasan bahwa masyarakat itu bukan pemburu barang jualan yang memburu barang juakan gegara iklan. Masyarakat Kota Cirebon adalah orang-orang hebat yang memiliki kadar pengetahuan yang mumpuni. Sehingga buku pun bisa menjadi media yang lebih tepat dalam mengenalkan diri dan ide-idenya kepada mereka. 

Sebagai warga biasa yang beberapa tahun terakhir telah menulis 40-an judul buku, saya mengusulkan kepada HZM untuk me-launching dan membedah bukunya yang baru saja terbit. Biarlah buku yang hadir sebagai pemantik dinamika, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang bersifat dokumentatif dan lebih menarik. 

Berikutnya, bila berkenan nanti, silahkan HZM menulis buku baru seputar motivasi, kisah inspiratif dan ide-ide positif yang menginspirasi kalangan muda khususnya di Kota Cirebon untuk membangun jiwa entrepreneur dalam dirinya. Populasi kalangan muda atau kaum milenial di Kota Cirebon dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini adalah bonus demografi yang membanggakan sekaligus perlu disiasati agar menjadi potensi yang lebih produktif bagi kemajuan Kota Cirebon. 

Usia HZM yang tergolong muda namun sudah termasuk sosok yang sukses dalam membangun karir layak ditiru oleh siapapun di Kota Cirebon, terutama oleh kalangan muda. Apalah lagi HZM adalah tokoh muda asli, kelahiran dan besar di Kota Cirebon, ia tentu sangat paham apa saja yang mesti dilakukan untuk kalangan muda Kota Cirebon. Ia juga paham apa saja yang mesti dilakukan untuk memajukan Kota Cirebon ke depan. 

Saya belum begitu membaca dan memahami visi-misinya seputar ikhtiarnya untuk maju pada perebutan kepemimpinan melalui Pilkada Kota Cirebon beberapa waktu ke depan. Namun kemunculannya sejak dini dalam dinamika menjelang pesta politik lokal lima tahunan ini sangat menarik dan memang bikin penasaran. Bagaimana pun, selama ini ia bergulat dalam dunia usaha. Namun kini ia berikhtiar melebarkan sayap kontribusinya dengan muncul di peta politik Kota Wali. 

Secara sepintas, saya menyaksikan HZM adalah salah satu sosok dinantikan oleh warga Kota Cirebon. Baik ide, pikiran dan pengalamannya, maupun kemampuannya untuk meningkatkan taraf pendidikan dan ekonomi masyarakat serta memajukan Kota Cirebon itu sendiri. 

Apakah kelak ia benar-benar memimpin Kota Cirebon untuk periode berikutnya? Saya tak begitu memastikan jawabannya. Biarkan HZM yang memastikan pada warga Kota Cirebon bahwa dirinya benar-benar maju atau ikut berkompetisi pada Pilkada Kota Cirebon yang akn datang. Satu hal yang pasti, HZM sudah menulis buku yang berjudul "Selamat Datang Pemimpin Baru Kota Cirebon". Dan, saya pun berharap agar pembaca khususnya warga Kota Cirebon berkenan memiliki, membaca dan mengkaji bukunya hingga tuntas. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Membaca Politik Dari Titik Nol" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!