MARI MEMBACA, MEREGUK TRILIYUNAN INSPIRASI MENULIS!


PERKEMBANGAN media massa, media online dan teknologi informasi akhir-akhir semakin tak terbendung. Semua aspek kehidupan umat manusia hampir semuanya berlabuh melalui berbagai media. Kreatifitas, inovasi dan keunikan konten serta kecanggihan kemasan membuatnya menjadi berbeda dan menarik bagi hampir semua orang, apapun profesi, aktivitas dan latar sosialnya. 

Di sela-sela fenomena semacam itu lalu muncul semangat baru dalam dunia literasi terutama menulis. Hampir semua yang memiliki handphon alias HP bisa dipastikan pernah menulis. Sehingga sebagian menjadikannya sebagai media belajar untuk menghasilkan karya tulis yang bermanfaat. Atau bahkan memanfaatkannya untuk membangun jaringan dalam menebar tradisi literasi terutama menulis sebagai aktivitas yang asyik dan menjanjikan. 

Saya sendiri baru belajar dan belakangan ini  tersadarkan betapa fenomena di atas adalah anugerah dari Allah yang tidak diberikan kepada generasi yang hidup sebelum era yang serba kompetitif ini. Semuanya bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat dan produktif. Bila pun untuk sebagian orang menggunakannya untuk kejahatan atau keburukan, itu fenomena lain. Tapi secara umum, begitu banyak orang yang memanfaatkan perkembangan media massa, media online dan teknologi informasi untuk berbagai hal yang bersifat produktif dan menguntungkan. 

Dalam konteks literasi, siapapun sejatinya bisa memanfaatkan media dan fenomena yang ada untuk menghasilkan karya bermanfaat. Misalnya, seseorang bisa menulis artikel setiap hari. Temanya bebas, sesuai selera dan panggilan jiwa masing-masing. Atau juga seseorang bisa menulis status atau tulisan pendek di akun media sosial miliknya. Bila secara rutin ia lakukan setiap hari, maka dalam setahun ia sudah menulis sekitar 360 status atau tulisan pendek. 

Belakangan saya menggunakan pola ini. Bahkan untuk beberapa kesempatan saya menulis beberapa status atau tulisan. Sehari bisa gonta-ganti status lebih dari tiga kali. Ini tentu bukan untuk gagah-gagahan, tapi untuk melatih diri saya agar terbiasa untuk menulis. Tujuan saya sederhana yaitu agar saya bisa belajar gratis dan menebarkan apapun yang terlintas dalam pikiran saya, atau mengenai fenomena sosial di luar sana yang bisa jadi bila dirangkai dalam bentuk tulisan bakal menjadi inspirasi bagi banyak orang. 

Saya sangat teringat dan termotivasi dengan sebuah anonim bahwa orang bisa karena biasa. Ini bermakna, bila seseorang biasa menulis maka kemungkinan besar dia bakal bisa menulis atau menghasilkan karya tulis. Semakin banyak melatih menulis maka besar kemungkinan ia bisa menghasilkan tulisan yang layak baca. Kuncinya adalah belajar dan bekajar. Melatih dan terus melatih. Semakin sering belajar dan rajin melatih maka dampaknya bakal menghasilkan tulisan yang menarik dan keterampilan menulis pun bakal terus terasah sekaligus teruji. 

Lalu beberapa pembaca yang pernah membaca buku-buku saya pernah bertanya perihal modal saya dalam menulis. Sebetulnya pertanyaan semacam itu dan serupanya sudah banyak saya dengar selama sekian tahun. Termasuk ditanyakan juga oleh teman-teman saya sendiri. Apapun isi pertanyaan mereka, pada intinya mereka sedang berupaya agar mereka juga bisa punya karya tulis. Kalau membaca beberapa tulisan dan cerita pengalaman para penulis ternama yang sudah punya karya tulis yang monumental maka dapat dipastikan bahwa modal utama mereka menulis adalah membaca. 

Membaca adalah saudara kembar menulis. Makin banyak membaca maka besar kemungkinan bakal tergerak untuk menulis bahkan banyak menulis. Hal ini memang tak selalu berjalan mulus, sebab ada saja tantangan yang tetiba datang menjadi penghambat atau penghalang. Tiba bila sudah ada tekad dan niat yang kuat dalam hati atau dari dalam diri maka semua itu bakal bisa ditrabas. Jadi bila hendak memiliki karya tulis termasuk dalam bentuk buku maka banyaklah membaca buku atau karya orang lain. 

Nah, sekarang atau era ini ada banyak sumber bacaan. Semuanya bisa diperoleh selama 24 jam. Baik yang berbentuk PDF maupun dakam bentuk buku. Begitu juga tulisan di berbagai website dan group media sosial. Banyaknya tak bisa dihitung. Asal ada niat dan semangat membaca, siapapun dapat membacanya. Atau bisa juga membeli berbagai buku karya orang lain. Manfaatnya tentu banyak. Selain menambah stok ilmu pengetahuan dan wawasan semakin luas, juga bisa memahami tekni mengungkapkan ide dalam bentuk tulisan atau buku. Diksi penulis lain dalam sebuah karya tulis juga bisa menjadi inspirasi untuk menulis sebuah karya tulis. 

Bila membaca sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bahkan sudah menjadi tradisi, terutama di lingkungan keluarga atau lingkungan lain, maka besar kemungkinan ada dorongan dari dalam untuk menulis. Saya sendiri mengalami sendiri apa yang saya sampaikan ini. Bila saya membaca sesuatu maka dengan sendirinya saya tersemengati untuk menulis. Biasanya ketika saya membaca tulisan orang lain maka akan dengan sendirinya muncul ide-ide dan inspirasi baru. Dari satu buku saja, misalnya, itu idenya begitu banyak. Apalah lagi bila membaca beberapa buku atau tulisan dalam bentuk lain. 

Saya sendiri masih dalam tahap belajar, baru mulai belajar. Walau masih pada tahap dan level itu, saya bertekad agar pada setiap bulannya saya punya buku baru. Bahkan sekarang sudah mulai difresh lagi. Sebulan bisa menulis dan menerbitkan beberapa buku baru. Ini tentu masih dalam proses belajar. Karena itu ada saja hambatan dan halangan yang datang seketika lalu semangat membaca dan menulis hilang seketika juga. Tapi saya berusaha untuk melampaui semua itu dengan banyak cara. Misalnya, pindah tempat duduk, berwudhu, berdiri, lari-lari kecil dan sebagainya; setelah itu baru membaca dan menulis lagi. 

Saya tentu bukan contoh terbaik untuk menyemangati siapapun di luar sana dalam menekuni dunia kepenulisan, termasuk tradisi baca. Poin saya sebetulnya sederhana, bahwa kalau seseorang sudah terbiasa membaca dan menjadikannya sebagai tradisi maka besar kemungkinan dia bakal terdorong untuk menulis, termasuk menulis buku. Sebab di sini bakal menemukan triliyunan inspirasi juga-ide-ide. Nanti ujungnya bakal mengalami satu fakta ini: bila giat membaca maka bakal terdorong untuk hobi menulis. Agar lebih jelas dan terasa, silahkan mencoba sendiri. Banyak membaca dan banyak menulis. Silahkan share tulisannya ke berbagai media sosial, agar dibaca dan dikoreksi atau mendapatkan saran juga kritik dari banyak pembaca. Itu baru serius dan sungguhan! (*)


* Cikini-Menteng; Kantor Bhinneka Shuttle, Senin 8 Februari 2021, pukul 10.40 WIB. Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis 36 Buku dan Ribuan Artikel. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!