JATUH HATI DAN BUKU BARU TENTANG DESTINASI WISATA MAJALENGKA


Alhamdulillah hari ini Kamis 11 Februari 2021 saya bisa jalan-jalan lagi. Bukan untuk santai-santai tapi untuk sesuatu yang aduhai. Kali ini saya ke Majalengka, salah satu kabupaten di Jawa Barat. Letaknya sebelah timur kabupaten Sumedang, sebelah barat kabupaten Cirebon, dan sebelah utara kabupaten Kuningan. Selain terkenal dengan Bandar Udara Internasional Kertajatinya, Majalengka juga dikenal dengan produk bola sepak dan gentengnya. 


Bila beberapa bulan lalu saya bertemu dua tokoh dua Ormas Islam yaitu KH. Nur Hasan Zaidi (Ketua Umum PUI, anggota DPR RI Periode 2019-2024), dan KH. Maman Imanul Haq (Tokoh Muda NU sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, anggota DPR RI Periode 2019-2024), maka kali ini saya bertemu seorang pejabat yang juga alumni UIN Bandung untuk membincang seputar rencana penulisan buku yang akan terbit dan launching tahun ini. Seperti biasa, sebagai sesama alumni saya dan senior ini berbicara seputar masa lalu di UIN Bandung dan pengalaman masing-masing. Sebagai adik kelas, saya tentu lebih banyak mendengar. Walau sesekali saya mengimbangi dengan senyum dan tawa yang khas. 


Awal rencana pertemuan diadakan di sekitaran Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka, namun karena ada kegiatan lain akhirnya pertemuan dipindah ke sebuah tempat yang berjarak beberapa kilo meter dari kantor yang baru dibangun ini. Tepatnya di sebuah rumah makan yang berada di sekitaran kompleks Pondok Pesantren Al-Mizan asuhan KH. Maman Imanul Haq. Tempatnya strategis dan tentu saja makanan juga lauknya mantap punya. Bagi yang ingin menikmati silahkan langsung saja ke Al-Mizan. 


Selain meneguhkan silaturahim, pertemuan kali ini saya manfaatkan juga untuk menjemput inspirasi dalam banyak hal. Terutama untuk meningkatkan saldo semangat dalam menulis atau melahirkan karya tulis dalam bentuk buku atau artikel lepas yang bakal saya publikasi melalui berbagai media kepada pembaca di luar sana. Termasuk untuk mengeja masa depan yang lebih cerah dan oke punya. Begitu kira-kira bahasa anak mudanya.  


Setelah menapaki jalan dan menikmati sawah juga kesejukan udara di Majalengka, saya jadi ingin memiliki rumah di sini. Saya juga ingin membangun pesantren khusus Hafiz Quran dan Entrepreneur, terutama bagi pelajar dan anak-anak muda. Majalengka sangat strategis dan tepat untuk hal-hal semacam ini. Semoga ada orang soleh yang baik dan orang kaya yang dermawan yang siap menjadi patner untuk mewujudkannya!


Majalengka sendiri merupakan salah satu kabupaten paling potensial di Jawa Barat. Potensi dan kekayaan alamnya luar biasa banyak. Destinasi wisatanya juga tak kalah menarik dari daerah lain. Ciri khusus destinasi Majalengka adalah sejarah, religi dan alam yang alami. Terbentuk dari dataran tinggi yang cantik dan hamparan daratan yang begitu luas. Selain udaranya sejuk, airnya juga sangat bersih. Tentu menarik dan bikin penasaran banyak orang. 


Di antara destinasi wisata Majalengka yang layak dikunjungi, yaitu bukit mercury sayang kaak, pangeweuyan argapura, sawah nangklak, majalengka carenpervan, gunung ciwaru, puncak sariwiyah, ciboer pass, sungai cikadongdong, paralayang adventure land, kebun teh cipasung, curug ibun pelangi, curug cilutung, curug sempong, curug tapak kuda, situ cipanten, talaga herang, telaga nila, situ janawi payung, tugu bola dunia dan masih banyak lagi.  

Untuk itulah, saya berikhtiar untuk menulis buku khusus tentang Majalengka. Sebetulnya bahan naskah sudah terkumpul sekitar 75%. Sebab saya sudah menekuninya sejak 2015 lalu ketika saya mengedit dan menerbitkan beberapa buku penulis dan seorang pejabat asal Majalengka. Sekarang saya tinggal melengkapi data baru dan menyesuaikan dengan kondisi kekinian Majalengka. 

Bagi saya, Majalangka adalah daerah yang kaya dan layak dijadikan sebagai tujuan wisata. Karena ia layak diceritakan dan dipublikasi dalam bentuk buku. Ya, tak salah bila saya dan mungkin ada banyak orang di luar sana yang jatuh cinta pada Majalengka. Bukan saja karena potensi wisatanya yang menarik dan bikin ketagihan, tapi juga orang Majalengka punya adat istiadat yang khas. Cara bicaranya santai dan bikin adem. Kekeluargaannya juga bukan saja terasa tapi juga memang begitu adanya. Majalengka pun bagai gadis cantik. Bikin siapapun bakal tertarik dan ketagihan untuk datang berkali-kali. 

Ah Majalengka. Sebuah nama yang terbaca sederhana namun menyimpan banyak hal yang tak ternilai. Triliyunan inspirasi masih tersembunyi di sini. Berkunjung ke Majalengka tak boleh sekali, tapi mesti berkali-kali. Saya bakal datang lagi, bukan saja untuk silaturahim kepada senior, tapi juga untuk menambah inspirasi penuntasan naskah buku baru seputar Majalengka, lebih khusus lagi destinasi wisatanya. Bahkan untuk mencumbui Majalengka dari jarak dekat, lalu membersamainya berkali-kali. 

Ya, kehidupan ini adalah perjuangan. Tak boleh kalah oleh lelah. Terus berikhtiar, menjemput rezeki halal dengan cara yang halal. Begitulah langkah yang dipilih agar Allah selalu menyertai dengan keberkahan-Nya. Setelah dari Jakarta pada Senin (8/2/2021), sekarang saya langsung ke Majalengka. Hanya sekitar 3 jam di Majalengka. Kini sudah balik ke Cirebon. Lumayan lelah, namun langkah ini mesti ditempuh. Tak boleh cengeng, sebab selalu ada alasan untuk maju ke masa depan. Semoga Allah membimbing, menguatkan dan memberkahi ikhtiar ini. Akhirnya, terima kasih Majalengka! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Selamat Datang Di Bumi Komodo" 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!