JADIKAN AKUN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA BELAJAR, PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI TULISAN


Alhamdulillah akun facebook saya sudah kembali saya kuasai setelah dibajak selama 3 hari (Senin-Rabu, 18-20 Januari 2021) oleh oknum yang tak bertanggungjawab. Entah apa alasannya, yang pasti selama 3 hari belakangan ini tulisan saya tidak bisa saya share ke facebook. Bahkan selama itu pula saya tak bisa memanfaatkan akun facebook saya untuk menulis alias menebar inspirasi dan manfaat. 

Secara jujur dan terbuka saya perlu ungkapkan bahwa yang pasti saya tetap menjadikan akun facebook ini sebagai media belajar berbagi dan menebar inspirasi juga manfaat. Dengan harapan para pembaca terinspirasi dari tulisan saya untuk selalu berupaya menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi banyak orang. Kalau pun ada saran, kritik dan cacian itu adalah sumber energi bagi saya untuk terus belajar agar selanjutnya tulisan saya lebih baik dan bermutu. 

Secara khusus saya jadikan akun facebook saya sebagai media dokumentasi berbagai ide dalam bentuk tulisan dalam beragam tema. Setiap tulisan yang dipublikasi biasanya ditulis secara langsung di status facebook, lalu diedit sedemikian rupa, lalu bila tak ada lagi perbaikan, saya share ke blog saya. Atau sebaliknya, tulisan di blog saya share juga ke facebook. Intinya, akun facebook saya jadikan sebagai media belajar dan publikasi. 

Sudah banyak artikel saya dalam beragam tema yang awalnya merupakan elaborasi lanjutan dari berbagai status facebook saya untuk setiap harinya. Memang saya menyadari bahwa saya kerap menulis status facebook. Biasanya merupakan respon atas berbagai dinamika publik, kritik kebijakan pemerintah dan berbagai hal yang terkait dengan kepentingan publik, kebagsaan dan kenegaraan. 

Selain itu, saya juga membagi catatan harian seputar kejadian dan peristiwa sehari-hari. Misalnya, pada saat saya bertemu dengan tokoh tertentu saya membuat tulisan khusus. Kalau saya dan keluarga kecil ke toko buku saya pun membuat tulisan juga. Dan pokoknya apapun yang menurut saya unik dan inspiratif, saya bakal menulisnya dalam bentuk tulisan sederhana.

Hal ini saya lakukan agar pembaca semakin mempercayai bahwa menulis itu mudah, selama ada niat dan tekad untuk melakukannya. Berani melakukannya dari saat ini juga adalah suatu hal penting. Di samping itu, berani mempublikasi tulisan kepada siapapun melalui berbagai akun dan group media sosial juga adalah hal penting lainnya. 

Dalam beberapa waktu belakangan saya kerap ditanya oleh banyak pembaca perihal teknik dan teknis menulis. Sebagaimana yang sudah biasa saya sampaikan bahwa saya termasuk orang suka pada dunia kepenulisan namun kerap tak memperhatikan teknik menulis. Saya sendiri biasanya langsung menulis saja. Karena memang secara teknis, menulis itu hanya bisa dilakukan dengan cara melakukannya.

Saya mengakui pernah membaca buku-buku teknik, langkah dan cara-cara menulis. Hampir 50-an buku yang bertema seputar itu yang saya baca. Tapi saya sekadar membaca saja. Sebagian saya paham, sebagaian lagi tidak saya pahami isinya. Dari berbagai buku itu saya mendapatkan pembelajaran berharga bahwa menulis itu butuh tindakan. Teori hanyalah pemantik, sementara menulis itu sendiri adalah konkretnya. 

Makanya saya termasuk yang berpandangan bahwa sebanyak apapun seseorang membaca buku terutama seputar teori menulis, hanya akan berdampak secara produktif manakala ia langsung menulis. Sehingga berbagai teori itu tak dijadikan panduan baku yang bikin kaku. Mestinya teori adalah pemantik, bukan pengekang. Kalau teori malah mengekang, itu pertanda seseorang salah dalam membaca dan memahami buku.

Setiap kali pembaca bertanya perihal teknik dan teknis menulis, saya selalu katakan: langsung saja menulis sesuai selera dan gaya bahasa masing-masing. Tak perlu takut salah atau tulisannya tak dibaca orang. Lupakan itu semua. Fokus menulis, menulis apa saja yang terlintas dalam pikiran. Sebebas-bebasnya. Tak perlu dikekang oleh tanda baca dan diksi yang tak sesuai ejaan ini itu. Langsung saja menulis. Bebas dan tak perlu khawatir. 

Karena itu jugalah yang mendasari para pembaca kerap membaca tulisan saya. Karena saya menulis secara bebas, tak terjebak aturan bahkan intervensi dari siapapun. Beberapa diantara mereka sempat saya tanya perihal alasan mereka membaca tulisan saya, terutama buku dan artikel saya di berbagai media massa dan media online, mereka akui karena tulisan saya ringan, sederhana dan tak bertele-tela. Dan akhirnya substansi tulisan pun mudah dipahami dan membuat mereka semakin tertarik. 

Kalau saja setiap akun media sosial yang kita miliki terutama akun facebook bisa kita jadikan sebagai media belajar maka setiap harinya bakal ada saja tulisan yang kita publikasikan. Melalui akun facebook yang kita miliki kita belajar menyampaikan pendapat dan menulis itu sendiri. Dengan mempublikasikannya secara rutin itu juga bakal menjadi peluang tulisan kita dibaca, dikritik dan diapresiasi oleh pembaca. Dengan begitu pula tulisan kita pun terdokumentasikan dengan baik. 

Saya sangat percaya bahwa bila secara kolektif kita membangun semangat semacam itu, maka konten yang terpublikasi di akun facebook kita adalah konten yang bermutu dan bermanfaat; bukan hoax, fitnah dan caci maki. Ini bakal menjadi pemantik bagi siapapun untuk memanfaakan akun facebook mereka sebagai media belajar, publikasi, dan dokumentasi terutama tulisan yang mereka miliki. 

Saya sendiri dan ada begitu banyak orang di luar sana yang sudah merasakan dampak positif dan manfaat dari menulis dan mempublikasi tulisan di akun facebook. Bila saya merasakan dampak positif dan manfaat dari aktivitas semacam itu hingga kini, maka ini pertanda pembaca pun bakal merasakan hal yang sama bahkan lebih dari itu. Akhirnya, selamat mencoba dan mari mengisi akun facebook kita dengan sesuatu atau tulisan yang bermutu dan bermanfaat! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir; Penulis Buku "Membaca Politik Dari Titik Nol", "Politik Cinta", "Plan Your Success", "Melahirkan Generasi Unggul", dan "Menjadi Pendidik Hebat". 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!