MENGENALKAN MANGGARAI BARAT DI FORUM TALKSHOW LITERASI KOTA CIREBON


HARI ini Jumat 11 September 2020 pukul 15.00 hingga 17.30 WIB saya bersama kedua anak saya Azka Syakira dan Bukhari Muhtadin menghadiri acara Literasi di sekitaran Graha Pena Radar Cirebon. Acara semacam ini tentu saja acara yang menambah semangat saya dalam menekuni dunia literasi, terutama dunia kepenulisan. 

Talkshow bertema "Kebangkitan Literasi Kreatif" ini menghadirkan tiga pembicara sebagai narasumber, yaitu Hj. Eti Herawati selaku Wakil Walikota Cirebon sekaligus sebagai Bunda Literasi, Drs. H. Jaja Sulaeman, M.Pd selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Cirebon, dan Yanto S Utomo selalu CEO Radar Cirebon Group. 

Pada acara yang dihadiri pemerhati dan penggiat literasi di Kota Cirebon dan sekitarnya ini, Radar Cirebon berperan sebagai tuan rumah. Sehingga tak salah bila acara ini bisa diakses melalui RCTV melalui live stearming youtube, di samping pemberitaannya bisa dibaca pada koran Radar Cirebon dan Rakyat Cirebon. Kedua koran ini sendiri merupakan bagian dari Radar Cirebon Group yang dari tahun ke tahun semakin menggeliat. 

Pada pemaparannya Ibu Eti menjelaskan bahwa aspek literasi di Kota Cirebon semakin maju dan layak diapresiasi. Bahkan komunitas literasi di Kota Cirebon tergolong paling aktif di Jawa Barat. Bukan saja dalam aspek penguatan komunitas tapi juga dalam hal karya ril. Termasuk hadirnya buku-buku karya para penggiat. 

Literasi menurut narasumber pertama ini, bukan saja tentang baca dan tulis, tapi juga hal lain yang berdampak pada penguatan sumber daya manusia. Sehingga masa pandemi tak boleh melemahkan kita, malah mesti dijadikan sebagai momentum untuk terus meningkatkan kreatifitas yang menguatkan sumber daya manusia.  

Kota Cirebon yang kini terdampak bencana non alam: Covid-19, tak boleh kalah oleh kenyataan. Begitu kira-kira penegasan Wakil Walikota perempuan pertama Kota Cirebon. Produktifitas mesti terjaga tentu dengan tetap menjaga protokol kesehatan, aturan pemerintah dan menghindar dari hal-hal yang memungkinkan untuk terkena virus berbahaya ini. 

Pada forum ini Pak Jaja selaku narasumber kedua menjelaskan bahwa minat baca masyarakat kita masih jauh dari harapan. Kalau mau jujur, angka baca Indonesia masih berada di posisi yang menggemaskan. Diantara 1000 orang warga hanya 1 yang aktif membaca. Itu pun belum seideal yang diharapan. 

Karena itu gemar membaca perlu dijadikan sebagai gerakan dengan menguatkan komunitas yang ada. Literasi tentu tak sekadar membaca buku tapi juga memahami dan menjadikannya sebagai karya produktif. Sehingga membaca bukan sekadar bicara soal pengetahuan tapi juga dampak pengetahuan bagi kehidupan sosial terutama bagi penggiat literasi itu sendiri. 

Membaca tidak saja membaca buku atau literatur tapi juga membaca lingkungan dan fenomena sosial. Fenomena hoax bisa dibereskan bila tradisi literasi berjalan dengan baik. Sebab hoax itu adalah wujud nyata dari kosongnya pengetahuan. Dan kuncinya adalah membaca, membaca dalam maknanya yang luas. 

Selanjutnya pada pemaparannya Pak Yanto dari Radar Cirebon menjelaskan bahwa Radar Group akan selalu siap sedia menjadi mitra konstruktif bagi setiap elemen yang punya konsen dalam gerakan literasi. Hal ini bisa dipahami dari berbagai kegiatan yang diapresiasi oleh Radar dalam bentuk kerjasama, pemberitaan, informasi dan sebagainya. 

Literasi menurut narasumber ketiga ini tentu saja mesti digalakkan dalam segala aspeknya. Dari tradisi baca dan tradisi tulis, juga peningkatkan produktifitas juga pemberdayaan. Di sini yang dibutuhkan adalah kreatifitas. Koneksi antar potensi berupa kekayaan alam bisa menjadi sesuatu yang wah manakala dielaborasi dalam bentuk karya tulis yang terbaca. Termasuk mengeksplorasi destinasi wisata di Kota Cirebon dalam bentuk karya tulis. 

Kegiatan literasi sendiri ini diharapkan berdampak bagi kemajuan literasi dan kemajuan Kota Cirebon terutama dari sektor ekonomi. Literasi tak melulu tentang baca-membaca dan tulis-menulis, literasi juga mesti berdampak pada geliatnya kreatifitas yang memberi dampak pada aspek ekonomi warga.

Saya sendiri sebagai warga yang baru 10 tahun menjadi warga Kota Cirebon sedang menulis atau menuntaskan naskah buku saya yang ke-32 seputar destinasi wisata Kota Cirebon. Buku ini sudah menjelang tuntas, tinggal melengkapi dokumentasi dan data serta foto yang mendukung sehingga nanti bukunya semakin menarik dan layak publikasi. 

Buku ini terinspirasi dan terdorong oleh apa yang saya saksikan selama 10 tahun menjadi warga baru di Kota Cirebon. Saya menyaksikan Kota Cirebon ini kaya berbagai potensi terutama destinasi wisata. Saya sangat percaya bahwa publikasi dalam bentuk buku perlu ditingkatkan agar semakin dikenal dan menarik para pengunjung untuk datang ke Kota Cirebon. Dengan cara semacam ini harapannya berdampak bagi Kota Cirebon terutama dari sektor pariwisata dan ekonomi warga.

Berita baiknya, pada kesempatan ini saya juga menyempatkan untuk menghadiahi Bu Eti dan Pak Jaja buku terbaru saya yang berjudul "Selamat Datang di Manggarai Barat" dan mengenalkan buku saya yang berjudul "Melahirkan Generasi Unggul". Saya haru dan bangga karena pada forum ini saya bisa mengenalkan Manggarai Barat pada forum terhormat ini.  

Saya sangat mengapresiasi apa yang diafirmasi oleh Bu Eti bahwa kita tentu mesti optimis Kota Cirebon mampu menjadi jendela Indonesia juga dunia. Kuncinya adalah kesungguhan dan kerjasama semua elemen, termasuk para pemerhati dan penggiat literasi. Semua elemen mesti menjadi juru bicara kebaikan Kota Cirebon. Itu kunci utamanya. 

Ya, kita memang perlu menjadi juru bicara bagi Kota Cirebon, tentang keunikan dan keunggulannya dalam beragam aspek. Skala dan aksi rilnya beragam, sesuai dengan kompetensi dan potensi kita masing-masing. Termasuk dalam aspek literasi terutama karya tulis. Kalau kita punya tekad dan kemauan yang kuat maka Kota Cirebon bakal semakin maju dan menjadi kebanggaan yang mengabadi bagi kemanusiaan dan sejarah. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Sekretaris Forum Penulis Radar dan penulis buku "Selamat Datang Di Manggarai Barat". Judul asli tulisan "MENGENALKAN MANGGARAI BARAT DI FORUM TALKSHOW LITERASI KOTA CIREBON". 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!