MENJEMPUT SUKSES


Keuntungan jualan baju, honor tulisan di berbagai surat kabar, bonus menulis buku dan doa yang sungguh serta ikhtiar yang berlipat-lipat akan saya jadikan sebagai modal melanjutkan pendidikan hingga kelak beres meraih gelar doktor. 

Sempat kepikiran untuk mengemis di jalanan atau lampu merah. Tapi suara hati selalu berkata: jangan! Akhirnya niat itu saya urungkan. Memang saya masih punya modal penting. Saya punya potensi. Saya masih bisa melakukan hal-hal terhormat dalam meraih impian terbaik. 

Bukan untuk pamer tapi untuk menyemangati diri bahwa setiap niat dan tujuan baik bakal Allah yang wujudkan. Asal semangat terus membara, tak lelah memanfaatkan peluang dan selalu berprangka baik pada setiap apa yang diperoleh saat ini serta yang bakal digapai nanti. 

Singkirkan semua keluh dan kesah yang tak bermutu. Sisihkan setiap aktivitas tak bermanfaat yang bisa jadi masih saja dilakoni. Dan ini yang paling penting: fokus dengan target yaitu selalu melakukan sesuatu yang produktif. Atau yang menghasilkan. Bukan yang sia-sia. Alias enyahkan semua yang bernyawa mubazir! 

Saya optimis dan percaya bahwa ikhtiar ini bakal jadi kenyataan. Plan your success, begitu ungkapan penyemangat diri saya dari sebuah buku yang saya tulis secara keroyokan dengan Mas Riandi Pratama, seorang tokoh muda asal Kediri, Lombok Barat-NTB yang kini kerap keliling Indonesia dan sedang melanjutkan pendidikan di Sudan!

Santri lulusan Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Nurul Hakim, di Kediri, Lombok Barat-NTB ini kerap berbagi semangat dan motivasi juga pengalamannya ke berbagai Kota di seluruh Indonesia. Berita baiknya, saya sealmamater dengannya. Saya lulus Madrasah Aliyah di NH pada 2020 silam.  

Ingin rasanya mendapat beasiswa dari negara, ingin sekali mendapatkan beasiswa dari jejaring  ingin memperoleh dukungan atau peluang beasiswa dari beberapa negara asing. Tekad saya jelas: menempuh pendidikan lanjutan. Pokoknya mesti dan saya bakal menempuh setiap jalan untuk mencapainya. Asal satu: halal! 

Mungkin butuh kerja keras untuk meraih apa yang semestinya diraih. Mungkin perlu kesungguhan berlipat-lipat untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan. Itu ungkapan yang kerap hadir dalam lintasan pikiran. Kadang ada saja lintasan pikiran untuk mengalah pada keadaan. Tapi optimisme selalu terjaga hingga kini. 

Ini bukan sekadar impian. Tapi ini tentang masa depan. Menjadi bagian dari SDM Indonesia yang tak takluk oleh keterbatasan dan keadaan yang mungkin dirasa kurang berpihak. Maka tak boleh lelah dan kalah untuk selalu menabung optimisme dan percaya diri. Sebab suatu saat apa yang menjadi impian bakal menjadi kenyataan. Semoga Allah memperkenankan! (*)


* Judul tulisan "Menjemput Sukses" oleh: Syamsudin Kadir, penulis buku "Merawat Mimpi Meraih Sukses". Pusat pemesanan buku ke nomor WhatsApp 085797644300. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!