BANG ABDUL GANIR DAN MOMENTUM POLITIK KITA DI MANGGARAI BARAT 

Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un. Manggarai Barat atau Mabar kembali berduka. Kini Mabar kehilangan tokoh yang sangat layak dilanjutkan lakonnya dalam ranah politik. Ya kita semua turut berduka atas meninggalnya tokoh muslim sekaligus politisi kebanggaan Manggarai Barat Bapak Abdul Ganir, SH, hari ini Kamis 25 Juni 2020.  

Politisi yang saya sapa Bang Abdul Ganir ini adalah sosok yang berpengalaman dan telah malang melintang dalam berorganisasi. Dunia aktivisme adalah dunia yang tak asing baginya. Itulah kelak yang membawanya ke panggung legislatif atau DPRD Mabar dengan posisi yang membanggakan dan tak mudah diraih oleh politisi yang biasa-biasa.

Selain pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Satria Makasar, beliau juga pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makasar. Selain itu, pernah juga menjadi Ketua Ikatan Mahasiswa Manggarai Makasar, Wakil Ketua DPD PAN Mabar dan yang terakhir adalah menjadi anggota DPRD Mabar Periode 2014-2019 Fraksi PAN. Bahkan pada periode 2014-2019 lalu tokoh yang akrab bila diajak berbincang dalam beragam tema dan isu ini dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Mabar. 

Beberapa waktu lalu, sekitar 7 bulan lalu, sebelum dan setelah saya pulang ke Mabar pada awal Oktober dan November 2019, saya masih sempat berbicara dengan beliau melalui pesan singkat media sosial WhatsApp (WA). Waktu itu kami membincang banyak hal. Bukan sekadar tema dan isu-isu politik, tapi juga tentang keniscayaan generasi muda untuk berkontribusi dalam struktur pemerintahan. 

Hal lain yang menjadi perbincangan adalah soal pentingnya ide dan narasi dalam mematangkan kompetensi diri, apapun karir dan peran sosialnya. Bang Abdul Ganir begitu mengapresiasi buku saya yang berjudul "Selamat Datang Di Manggarai Barat". "Semoga terus berkarya untuk Mabar, terutama dalam bentuk buku!". Begitu apresiasinya ketika itu. 

Dan rupanya beliau tak sekadar mengapresiasi buku saya. Bahkan begitu aktif membaca dan mengikuti beberapa tulisan saya di berbagai media massa juga media online yang memang akhir-akhir ini kerap membahas isu lokal di Mabar. Saya sengaja melakukan itu, sebagai upaya mengambil peran dalam membangun dan memajukan daerah atau kampung halaman.  

Walau sejak dulu hingga beliau meninggal kami belum pernah bertemu atau bertatap muka secara langsung, namun perbincangan lewat WhatsApp terasa begitu akrab dan berkesan. Beliau ternyata mengenal saya dan Bapak saya, Bapak Abdul Tahami, yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa di Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Mabar, tempat saya berasal. 

Saya sendiri tidak mengenal begitu dekat dengan beliau. Saya juga tidak paham beliau sedang sakit atau tidak. Karena memang tidak pernah bertemu langsung. Apalagi saya bukan politisi, tentu semakin membuat saya tak begitu mengenalnya secara lebih dekat. Walau begitu, membaca berita meninggalnya yang dipublikasi oleh begitu banyak tokoh dan aktivis di Mabar melalui berbagai akun media sosial hari ini membuat saya benar-benar kaget. 

Sebab seingat saya, waktu itu saya pernah berjanji akan bertemu dengan beliau nanti bila saya pulang kampung, Mabar. Pada akhir Maret tepatnya 21 Maret 2020 lalu di saat pulang kampung, saya tak sempat berjumpa. Selain karena memang berencana tak lama di kampung, berbagai aturan sebagai dampak sekaligus upaya menghindari Covid-19 membuat saya terpaksa segera balik ke Jakarta pada 26 Maret 2020. 

Tapi ternyata takdir memang berbicara lain. Kini Bang Abdul Ganir telah pergi untuk selamanya. Pertemuan saya dengan beliau pun akhirnya benar-benar tidak terjadi. Tuhan memang punya caranya sendiri dalam menentukan akhir kesempatan bagi siapapun hamba-Nya untuk menghirup udara di dunia. Bila Ia menyuruh malaikat-Nya agar mencabut nyawa hamba-Nya maka tak ada satu pun yang mampu menghalanginya. 

Walau saya tak mengenal secara detail sosok dan peran politiknya selama ini di jalur politik Mabar, namun peran dan kontribusinya di jalur politik Mabar yang saya dengar dan telisik secara sepintas selama ini cukup memberi angin segar dan tentu membanggakan. Bukan saja bagi keluarga besar PAN, warga Lembor dan sekitarnya, tapi juga bagi generasi muda Mabar. 

Harus diakui bahwa beliau adalah salah satu diantara beberapa tokoh muslim yang mendapat kesempatan emas untuk berkarir dalam kancah perpolitikan Mabar. Walau hanya satu periode di DPRD Mabar, manggungnya politisi asal Lembor ini di panggung politik Mabar memberi semangat dan motivasi juga inspirasi bagi semua elemen muda untuk mengambil peran di jalur politik Mabar. 

Terima kasih banyak kepada Bang Abdul Ganir yang telah berbagi pengalaman, cerita, informasi dan motivasi kepada saya. Walau hanya melalui media sosial, perbincangan kita pada beberapa bulan lalu itu adalah saksi paling nyata bahwa setiap kita masih punya tugas besar dalam membangun dan untuk memajukan Mabar. Mesti ada ruang dan kesempatan untuk memberikan yang terbaik bagi Mabar. Begitu kira-kira poin utamanya. 

Membangun dan memajukan Mabar memang tak melulu di jalur politik seperti yang telah Bang Abdul Ganir lakoni selama ini, terutama di saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Mabar. Tapi lakon tersebut telah menginspirasi elemen muda di Mabar untuk terlibat dalam panggung politik. Itu adalah momentum yang mesti dipahami dari kacamata yang lebih besar dan berjangka panjang. 

Walau pun saya juga mendengar informasi bahwa Bang Abdul Ganir tidak saja aktif di dunia politik tapi juga pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan usaha. Itu pun sudah menjadi jejak yang baik dan layak dicontoh oleh generasi baru kini dan ke depan. Bahwa karir politik tak boleh menepikan peran sosial kemasyarakatan juga penguatan sumber ekonomi sebagai modal sosial dan ekonomi itu sendiri. 

Saya dengan suasana bencana non alam: Covid-19 yang masih menimpa bangsa dan negara kita seperti ini tentu sangat susah untuk menyampaikan turut berduka dan hadir di tempat duka secara langsung. Namun dalam diam, doa dan harapan selalu terngiang dan diucapkan. Teriring doa mudah-mudahan seluruh amal baiknya Allah terima dan segala dosanya Allah ampunkan. Sehingga membuka jalan yang begitu lebar kiranya untuk mendapat jatah surga terbaik di sisi-Nya! (*)


* Judul tulisan 
BANG ABDUL GANIR DAN MOMENTUM POLITIK KITA DI MANGGARAI BARAT 

Oleh: Syamsudin Kadir 
Pendiri Komunitas "Cereng Menulis" 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!