AYO MENULIS, JANGAN TAKUT! 

JANGAN pernah takut dan khawatir berpendapat selama tak ada pasal yang dilanggar. Itulah spirit terdalam dikala seseorang hendak menulis. Rasa takut dan khawatir yang melampaui batas adalah musuh paling berbahaya dalam dunia kepenulisan. Semakin takut dan khawatir bakal mematikan hasrat dalam menghasilkan karya tulis. 

Sekadar mengingatkan dan menyadarkan, sungguh ide tulisan itu kadang terlahir dari keberanian tanpa beban. Mesti berani bertanya tentang sesuatu yang mungkin tak biasa adalah kunci penggerak bagi adrenalin untuk segera menuntaskan sebuah karya tulis. 

Jadi, bila Anda hendak menulis dan punya karya, sering-seringlah bertanya. Bukan sekadar tentang ide tapi juga tentang Anda sendiri. Bertanyalah tentang siapa Anda di mata orang di sekitar. Termasuk kepada mereka yang bisa jadi tak mengenal dekat dengan Anda. 

Percayalah, dari kebiasaan dan keberanian semacam itu Anda akan menemukan banyak inspirasi yang begitu gratis. Semuanya bisa Anda reguk dan nikmati secara gratis. Mungkin bila di luar sana Anda butuh membaca banyak buku. Tapi pada pola ini Anda bisa mendapatkan secara gratis. Bukan satu inspirasi tapi banyak inspirasi. 

Maka sampaikan terima kasih banyak kepada siapapun yang merespon atas apa yang Anda tanyakan. Jangan ragu menyampaikan itu secara langsung. Pastikan Anda menyampaikan dengan tulus dan dari hati Anda. Pujian atau hinaan sekalipun, Anda tetap menyampaikan terima kasih yang sama kepada mereka. 

Pujian atau hinaan itu sama saja. Pujian tak akan membuat Anda menjadi hebat dan mulia. Hinaan pun tak bakal membuat Anda jadi hina dina. Tempatkan keduanya secara adil dan tepat, tak perlu menganggap pujian sebagai sumber kemuliaan atau hinaan sebagai sumber hina dina. Keduanya sama-sama anugerah gratis, agar Anda dan saya banyak belajar. 

Kadang, sebuah respon yang mungkin dianggap negatif itu jauh lebih bermanfaat daripada pujian. Karena hal itu mendorong kita untuk berbenah diri dan terus belajar. Kalau pujian, bisa jadi hanya akan membuat kita berdamai dengan apa yang sudah kita karyakan atau tuliskan. Seakan-akan tulisan kita bermutu dan serba wow. Akhirnya, hanya menulis satu tulisan dan berikutnya tak menulis lagi. Terjebak pujian! 

Selama ini saya menulis tanpa beban. Dalam pengertian tak ada rasa was-was kalau saja tulisan saya dihina pembaca. Tak ada rasa takut atau khawatir kalau kelak tulisan saya membuat orang tak mau bersahabat dengan saya. Saya menulis ya menulis saja. Tak satu pun yang bisa merampas kebebasan saya dalam menunaikan lakon ini. 

Maka, kuatkan tekad. Menulislah, teruslah menulis, hingga tak ada kata lagi yang mendiami pikiran kita. Tapi kuncinya adalah berani dan jangan takut atau khawatir yang melampaui batas. Jangan ada lagi yang takut menulis gegara takut disalahin, khawatir tak ada yang baca tulisan kita. Karena kita semua punya hak yang sama untuk menulis, termasuk untuk sekadar menulis ini: Ayo Menulis, Jangan Takut! (*)


* Judul tulisan 
AYO MENULIS, JANGAN TAKUT! 

Oleh: Syamsudin Kadir 
Pendiri Komunitas "Cereng Menulis" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Datang Dr. Mu'tashim, Pendekar Hadits Lulusan Sudan Asal NTT

Belajar Sukses Kepada Dr. Verdi Yasin

BIARKAN SURAT KABAR JADI SAKSI!