MELAWAN KUASA BERITA-OPINI! 

SEJAK 1996 saya sudah berinteraksi dengan dunia media terutama media massa. Baik TV dan Radio maupun Koran dan Majalah. Belakangan banyak juga media online. Bahkan saya pernah jadi wartawan sebuah majalah instansi resmi negara selama 2 tahun lebih. Sejak 2005 hingga saat ini menulis juga untuk beberapa Koran dan Majalah. Sejak 2010 hingga saat ini menulis juga untuk beberapa media online. 

Jadi sedikit-banyak saya membaca skema opini, penggiringan dan serupanya. Bahkan saya dalami secara serius. Membaca buku dan paper soal ini. Beberapa teman juga melakukan penelitian secara serius soal ini. Basisnya bukan saja teori para ahli tapi juga fakta empiris. Telisik secara tertutup maupun terbuka. Bahkan mereka, teman-teman, termasuk yang memilih terlibat di dalamnya. 

Jadi bila saya agak tegas soal penggiringan opini, basisnya bukan ngasal atau tendensi irasional dan kepentingan comberan, tapi berbasis pada rasionalitas dan bisa dipertanggungjawabkan. Diksi pemberitaan dan fokus berita serta masifikasi publikasi bisa dipetakan dan ditelisik secara serius. 

Selebihnya, saya tidak bisa diintervensi oleh kepentingan apapun yang berupaya merusak keutuhan bangsa. Konsen saya adalah mengoreksi setiap upaya penyudutan dan bias kepentingan yang seakan-akan punya makna pencerahan publik dan publikasi dan informasi tapi terjebak dalam penyudutan sekaligus terbingkai dalam satu tujuan yang terseleubung. 

Apalah lagi bila itu disampaikan oleh opinion leader di banyak laman, diberitakan berulang-ulang di paket judul dan menggunakan diksi yang memang terbaca jelas bahwa publik mesti dipaksa untuk menerimanya sebagai sebuah realitas yang objektif. Padahal pada objektifitasnya itulah letak sobjektifitasnya. Objektifitasnya pun menjadi semua dan ilutif. 

Lalu, bila atas dasar itu saya dianggap bahkan dituduh anti keragaman, maka justru saya semakin percaya bahwa apa yang saya tegaskan memang benar. Justru kelak bila responnya negatif dan melampaui sikap semacam ini, maka memang benar apa yang dikatakan beberapa teman saya bahwa memang semuanya dalam skema tujuan tertentu, bahkan meresahkan publik.   

Bila hendak mengenal posisi saya, silahkan cek rekam jejak saya selama ini. Tulisan saya di banyak laman bisa dibaca oleh siapapun. Rekaman video pada saat saya menjadi narasumber di berbagai acara pun bisa diakses secara gratis. Bukan saja oleh warga biasa tapi juga oleh aparat penegak hukum. Termasuk oleh mereka yang tak suka dengan sikap tegas, pandangan dan berbagai tulisan saya. 

Sederhananya, saya bakal bicara tegas bila memang saya berdasarkan analisa saya dan informasi beberapa teman yang memang fokus dalam studi media dan publikasi membaca dan menemukan hal-hal yang tak wajar. Tentu lagi-lagi, saya bersikap tanpa diintervensi oleh kekuatan apapun dan tak berpijak pada tujuan remeh temeh alias sampahan. 

Bagi saya, bersikap tegas pada hal-hal yang memang perlu bersikap tegas adalah pilihan hidup dan pertanggungjawabannya adalah pilihan hidup pula. Menghadirkan sikap dalam bentuk tulisan adalah upaya sederhana agar siapapun tak boleh sok berkuasa atas nama apa dan latar belakang apapun. 

Sungguh, siapapun tak boleh lagi melakukan perampasan hak orang lain untuk melakukan pembelaan diri dan penyadaran kolektif serta pencerahan publik. Karena siapapun tak boleh ada lagi yang menjajah siapapun atas nama apapun. Hal itu bertentangan dengan nilai dan prinsip luhur Pancasila sekaligus konstitusi negara UUD 1945. Merdeka! (*)

Senin 18 Mei 2020 

* Judul Tulisan 
MELAWAN KUASA BERITA-OPINI! 

Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis buku 25 buku dan ribuan artikel di berbagai media.  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Datang Dr. Mu'tashim, Pendekar Hadits Lulusan Sudan Asal NTT

Belajar Sukses Kepada Dr. Verdi Yasin

BIARKAN SURAT KABAR JADI SAKSI!