MARI MENJAGA ADAB KITA!

MANUSIA adalah makhluk yang tercipta dalam kondisi terbaik. Dengan begitu, manusia pun punya amanah dan tanggungjawab yang cukup besar dalam kehidupannya. 

Dalam al-Quran (95) ayat 4 Allah berfirman,

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Artinya: "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". 

Allah menempatkan manusia dalam posisi demikian karena Allah mencintai manusia. Allah Maha Tahu kondisi dan posisi manusia yang Ia ciptakan. Karena Ia Maha Tahu, maka Ia juga yang memberi rambu-rambu agar manusia tetap menjaga harkat dan martabat dirinya di hadapan Allah dan makhluk lainnya. 

Ya, mesti diakui bahwa kehidupan seorang di dunia ini sangat membutuhkan adab. Adab bukan sekadar sopan santun dan terlihat baik. Adab lebih dari itu, ia dalah upaya sekaligus kemampuan untuk menempatkan sesuatu secara tepat sesuai dengan martabat dan konteksnya. 

Adab pun mencakup banyak hal yaitu adab kepada Allah, utusan-Nya, sesama manusia dan makhluk lainnya. Termasuk adab terhadap kedua orangtua, guru, keluarga, tetangga, sahabat dan siapapun. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda yang artinya, "Muliakanlah anak-anakmu dan perbaikilah adab mereka". (HR. Ibnu Majah). 

Hadits ini sangat tegas dan jelas betapa memuliakan manusia adalah penting. Karena penting, maka itu dilakukan sejak dini atau kecil bahkan dalam riwayat atau hadits lain mesti dilakukan sejak anak masih dalam kandungan ibunya. 

Adab yang baik pun perlu dididik sejak dini. Bukan saja adab kepada Allah dan makhluk-Nya tapi juga adab kepada diri sendiri sang anak. Sehingga dengan begitu anak terdidik dan memiliki adab yang baik. Bukan saja di saat dia masih anak-anak, tapi juga di saat kelak dia dewasa atau tua. 

Ya, beradab adalah salah satu kunci dan aspek penting dalam kehidupan manusia. Untuk menjadi orang yang beradab mesti memiliki ilmu dan caranya tersendiri. Sehingga tak salah dan keliru dalam melakoni kehidupan. Tak heran bila dulu para pencari ilmu mendahulukan adab daripada yang lainnya. 

Berilmu dan beradab itu satu paket yang tak terpisahkan. Agar seseorang punya adab yang baik, dia membutuhkan ilmunya. Untuk mendapatkan ilmunya tentu ada tatacara atau juga adabnya sendiri. Sehingga adab dan ilmu adalah ibarat gula dan rasa manisnya, tak akan terpisahkan satu sama lain. 

Mereka yang menganggap adab sebagai sesuatu yang sia-sia atau mungkin tak penting bagi kehidupannya akan kehilangan jati diri. Mereka yang tak beradab pun akan tergerus dalam percaturan kehidupan dunia dan takluk kepadanya. Sehingga bagai buih yang sangat mudah terbang karena sekadar angin sepoih.  

Orang yang punya adab akan sangat mudah menghitung kesalahan dan kekeliruan dirinya daripada menghitung kesalahan dan kekeliruan orang lain. Orang yang beradab juga akan sangat mudah menyadari keterbatasan dan kelemahan dirinya. 

Dengan begitu ia pun terdorong untuk membenah dan memperbaiki diri. Itulah yang membuatnya berdamai dengan kehidupan ini. Selain itu ia bakal mendapatkan ketenangan juga kebahagiaan hidup. Bukan saja di dunia, tapi juga kelak di akhirat. 

Waktu atau kesempatan masih ada. Mari membenah dan memperbaiki diri, agar kita mampu menjaga adab terbaik, sehingga kehidupan kita mulia dalam pandangan Allah dan makhluk-Nya serta tentu saja mendapat keberkahan dari Allah. Sembari itu, mari terus menjaga doa juga harapan semoga Allah terus membimbing kita agar tergolong dalam kelompok hamba-Nya yang beradab! (*) 

* Judul tulisan

MARI MENJAGA ADAB KITA! 

Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis buku "Pendidikan Mencerahkan dan Mencerdaskan Bangsa"


Selasa 3 Maret 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!