TIGA WAKTU PENYESALAN
Waktu adalah kehidupan. Dalam perputarannya kita hidup dan mengisinya dengan berbagai aktivitas. Ia adalah momentum untuk beramal baik sehingga kehidupan kita semakin berarti. Begitulah semestinya.
Namun kadang kita lupa memberi makna bagi waktu. Sehingga waktu yang kita miliki berlalu begitu saja. Tak terisi aktivitas kebaikan yang produktif. Penyesalan pun kadang datang begitu rupa.
Karena itu, mari gunakan waktu hidup kita untuk beramal soleh. Agar kita tak menyesal atas semua yang terjadi. Ya, mari berbenah sebelum datang tiga waktu penyesalan yang tidak lagi berarti.
Pertama, Ketika Datang Kematian
Allah berfirman,
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ، لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
"Hingga apabila datang kematian kepada salah seorang dari mereka, dia berkata: 'Wahai Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku beramal shalih pada apa yang telah aku tinggalkan'. Sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." [QS. Al-Mukminun: 99-100]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ، وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ، وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
Dan sedekahkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: 'Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang bermalal shalih'.
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [QS. Al-Munafiqun: 9-10]
Kedua, Saat Melihat Neraka
Allah berfirman,
وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serta menjadi orang-orang yang beriman." [QS. Al-An'am: 27]
Ketiga, Saat di Neraka.
Allah berfirman,
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: 'Wahai Rabb kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang shalih berlainan dengan yang telah kami kerjakan'. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umur kalian dengan masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kalian pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun." [QS. Fathir: 37]
Selama Allah masih menyediakan bagi kita waktu, agar dengannya kita bisa berbenah kembali. Bukan saja tentang waktu tapi juga tentang amal baik atau aktivitas yang mesti kita isi dalam seluruh relung waktu.
Mari kita tata kembali semua aktivitas kita. Mari kita isi waktu-waktu kita dengan amal kebaikan yang membuat semua langkah dan nafas kita bermakna bagi kehidupan kita dan di hadapan Allah.
Kemampuan kita untuk mengisi waktu yang ada untuk berbagai kebaikan akan meneguhkan dan mengokohkan kita dalam beramal baik. Sembari itu kita terus meminta kepada Allah agar kita dibimbing dan diridhoi, sehingga menjadi hamba-Nya yang beruntung di dunia dan di akhirat.
Sungguh, masih ada kesempatan untuk kita. Mari berbenah dan berbenah diri. Benahi waktu kita, benahi aktivitas kita. Kalau kita bersungguh-sungguh, nanti Allah yang memberi kita kekuatan, sehingga kita mampu mengisi waktu kita dengan amal terbaik dan bermanfaat bagi diri, keluarga dan kehidupan kita! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis buku "Saatnya Menjemput Jodoh"
Namun kadang kita lupa memberi makna bagi waktu. Sehingga waktu yang kita miliki berlalu begitu saja. Tak terisi aktivitas kebaikan yang produktif. Penyesalan pun kadang datang begitu rupa.
Karena itu, mari gunakan waktu hidup kita untuk beramal soleh. Agar kita tak menyesal atas semua yang terjadi. Ya, mari berbenah sebelum datang tiga waktu penyesalan yang tidak lagi berarti.
Pertama, Ketika Datang Kematian
Allah berfirman,
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ، لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
"Hingga apabila datang kematian kepada salah seorang dari mereka, dia berkata: 'Wahai Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku beramal shalih pada apa yang telah aku tinggalkan'. Sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." [QS. Al-Mukminun: 99-100]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ، وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ، وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
Dan sedekahkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: 'Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang bermalal shalih'.
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [QS. Al-Munafiqun: 9-10]
Kedua, Saat Melihat Neraka
Allah berfirman,
وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serta menjadi orang-orang yang beriman." [QS. Al-An'am: 27]
Ketiga, Saat di Neraka.
Allah berfirman,
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: 'Wahai Rabb kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang shalih berlainan dengan yang telah kami kerjakan'. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umur kalian dengan masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kalian pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun." [QS. Fathir: 37]
Selama Allah masih menyediakan bagi kita waktu, agar dengannya kita bisa berbenah kembali. Bukan saja tentang waktu tapi juga tentang amal baik atau aktivitas yang mesti kita isi dalam seluruh relung waktu.
Mari kita tata kembali semua aktivitas kita. Mari kita isi waktu-waktu kita dengan amal kebaikan yang membuat semua langkah dan nafas kita bermakna bagi kehidupan kita dan di hadapan Allah.
Kemampuan kita untuk mengisi waktu yang ada untuk berbagai kebaikan akan meneguhkan dan mengokohkan kita dalam beramal baik. Sembari itu kita terus meminta kepada Allah agar kita dibimbing dan diridhoi, sehingga menjadi hamba-Nya yang beruntung di dunia dan di akhirat.
Sungguh, masih ada kesempatan untuk kita. Mari berbenah dan berbenah diri. Benahi waktu kita, benahi aktivitas kita. Kalau kita bersungguh-sungguh, nanti Allah yang memberi kita kekuatan, sehingga kita mampu mengisi waktu kita dengan amal terbaik dan bermanfaat bagi diri, keluarga dan kehidupan kita! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis buku "Saatnya Menjemput Jodoh"

Komentar
Posting Komentar