ENERGI BERPIKIR POSITIF

DALAM kehidupan ini kita kerap berhadapan dengan realitas yang tak selalu sama dengan idealisme atau keinginan kita yang begitu ideal. Pada kondisi demikian, kita kadang terdorong untuk berburuk sangka atau berpikir negatif. Di samping sesekali berbaik sangka atau berpikir positif. 

Berpikir positif dan berpikir negatif memang dua dimensi yang sangat potensial dalam diri setiap kita. Di saat menyaksikan sesuatu, respon kita tak selalu sama. Kadang kita merespon dengan baik dan kadang kita merespon dengan buruk. Keduanya kerap bergiliran. 

Penyebabnya adalah berpikir positif dan berpikir negatif itu sendiri. Bila berpikir positif menyebabkan respon kita baik, maka berpikir negatif menyebabkan respon buruk. Tindak rilnya adalah tindakan baik, atau tindakan buruk. 

Nah, kondisi semacam itu mesti kita kelola dengan baik. Kita tak boleh membiarkan potensi negatif mendominasi bahkan menguasai potensi baik pada diri kita. Kita mesti berupaya secara serius dan sungguh-sungguh, agar kita mampu menguasai diri kita secara positif. 

Praktisnya, mari kita mulai hari ini dengan berpikir positif pada realitas apapun, termasuk kepada siapapun. Lebih khusus lagi kepada mereka yang berbeda sikap dan pilihan politik. Berpikir positif adalah energi agar hari-hari kita ke depan lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang. 

Mabar butuh energi, termasuk energi berpikir positif kepada orang yang berbeda sikap dan pilihan politik sekalipun. Sebab pada perbedaan sikap dan pilihan politik itu pasti terdapat hal positif yang hanya bisa kita temukan bilamana kita berpikir positif kepada orang lain. 

Kalau kita terbiasa berpikir positif pada perbedaan maka akan mudah bagi kita untuk menerima setiap saran dan kritik dari siapapun. Kadang saran dan kritik dari orang lain itu lebih jujur dan tulus. Mereka menyampaikan secara gratis tanpa kita minta. Tanpa mahar alias uang. Ini luar biasa. Mungkin ini juga wujud politik cinta.  

Maka sekali lagi, berpikir positiflah pada realitas apapun, termasuk kepada orang lain yang berbeda sikap dan pilihan politik dengan kita. Sungguh, dia adalah energi. Dan politik, termasuk pada Pilkada Mabar kita butuh energi semacam itu. Ya, energi berpikir positif. Salam politik cinta! (*)

* Judul tulisan: 

ENERGI BERPIKIR POSITIF 

Oleh: Muhammad Achyar, SH. 
Bakal Calon Wakil Bupati Mabar 2020-2025 
Delegasi Kaum Milenial Mabar 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!