SELAMAT DATANG DI MANGGARAI BARAT

Disusun sejak lama, tepatnya sejak 2013, akhirnya (akhir 2019 lalu) buku saya yang ke 22 terbit juga. Selain bangga dan haru, saya merasa sedikit demi sedikit sudah mewujudkan apa yang menjadi impian saya selama ini: menulis buku tentang kampung halaman, Manggarai Barat alias Mabar. 

Buku berjudul "Selamat Datang Di Manggarai Barat" dan setebal 200 halaman ini saya tulis secara "keroyokan" dengan sahabat saya Bung Muhammad Achyar. Saya dan Bapak satu anak ini memang sama-sama suka jalan-jalan ke tempat wisata. Sebab inspirasi banyak didapat di tempat semacam ini. Termasuk di Mabar.

Buku yang sudah dilaunching dan dibedah pertama kali pada 2 November 2019 lalu di Hotel Pelangi, Labuan Bajo, Manggarai Barat-NTT, yang juga dihadiri berbagai kalangan di Mabar ini berisi tentang Destinasi Wisata, Panorama Alam dan Adat Istiadat serta segala macam seputar Manggarai Barat atau Mabar.

Ya di buku ini dibahas secara singkat mengenai sejarah awal Mabar dan potret terkini Mabar dari berbagai sisi. Misalnya dari sisi kondisi alam, potensi khas, produk unggulan, pernak-pernik budaya, adat istiadat, nilai-nilai kehidupan dan tak terkecuali informasi pariwisata dan pusat pelayanan publik termasuk wisatawan.

Pembahasannya tak bertele-tele. Tapi sangat ringan dan tentu terjangkau oleh pembaca beragam usia dan latar belakang. Sehingga buku ini bisa dibaca oleh siapa saja. Tua, dewasa, muda dan anak-anak pun bisa membaca buku ini. Para pejabat, artis dan mereka yang suka kuliner dan traveling pun layak memiliki dan membaca buku ini.

Lalu, mereka yang penasaran dengan Komodo, Pantai Pede, Pantai Pink, Pulau Padar, Pulau Kanawa, Gua Batu Cermin, Gua Liang Ndara, Gua Rangko, Air Terjun Cunca Wulang, Air Terjun Cunca Rami, Danau Sano Nggoang, Teong Toda, Gunung Sengang, Gunung Manting, Hutan Mbeliling, Sawah Lembor, Pantai Nangalili, Pantai Mberenang, Makanan khas Mabar, Songke khas Mabar, dan berbagai keindahan Mabar lainnya sangat boleh membaca buku ini.

Buku ini bakal membuat pembaca nyaman dan ketagihan membacanya karena buku ini dicetak berwarna. Jadi tidak remang-remang, tapi jelas sejelas cinta kita semua kepada Mabar. Tidak cukup di situ, foto-foto yang menghiasi sebagian halaman pada buku ini juga dicetak berwarna. Sehingga warna asli berbagai potensi Mabar terlihat jelas seperti kondisi aslinya. Penasaran kan? 

Beberapa tokoh dan pegiat lintas latar belakang turut memberi komentar singkat pada buku yang sudah tersebar di beberapa Kota seperti Malang, Surabaya, Jogjakarta, Ruteng, Borong, Reo, Labuan Bajo, Bandung, Cirebon, Bulukumba, Makasar, dan Tangerang; bahkan beberapa Negara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Saudi Arabia dan Palestina ini.

"Melalui buku ini penulis telah melakukan hal penting, yaitu membangun tradisi literasi kepada masyarakat luas. Buku ini hadir dengan diksi yang mudah dicerna oleh siapapun yang membacanya. Dengan begitu pembahasan buku ini bisa menjangkau semua segmentasi pembaca. Semoga kelak hadir buku-buku baru yang lebih dahsyat dari buku ini. Selamat membaca!" (Komjen Pol (Pur) Gregorius Gories Mere; Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan).

"Dengan diksi yang mudah dicerna, penulis hadir untuk mengenalkan Manggarai terutama Manggarai Barat dari berbagai sisinya, termasuk dengan sikap optimisme yang terukur bahwa Manggarai Barat mampu semakin maju bahkan bisa menyaingi daerah lain di lokal NTT juga di level nasional Indonesia. Hadirnya buku ini bertepatan dengan menjelang akhir masa jabatan saya sebagai Bupati Manggarai Barat. Apapun isinya, termasuk mungkin kritik dan saran konstruktif bagi pemerintah Manggarai Barat, terutama selama periode saya memimpin, adalah satu titik penting menuju kemajuan bersama dan tentu sangat berarti bagi siapapun yang hendak menikmati destinasi wisata, panorama alam dan berbagai keunikan Manggarai Barat, dan bagi siapapun yang memimpin Manggarai Barat ke depan." (Drs. Agustinus C. Dula; Bupati Manggarai Barat).

"Dua anak muda Manggarai yang produktif mengajak kita untuk menelusuri lebih jauh salah satu sudut surga yang diciptakan Tuhan di dunia: Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Mari ikuti mereka menjelajahi pulau surga yang mempesona itu. Mari datang ke Labuan Bajo, Manggarai Barat!" (Karny Ilyas; Presiden Indonesia Lawyers Club).

"If theres a book that you want to read, but it hasnt, begitu kata Chole Anthony Wofford Morrison yang lebih dikenal dengan nama Toni Morrison, novelis, essayist Amerika, peraih Pulitzer Price di tahun 1987 untuk karyanya Beloved dan Nobel Priza di bidang sastra di tahun 1993. Jika ada buku yang ingin Ada baca, tetapi buku itu belum ditulis, maka Anda harus menulis buku itu. Saya kira inilah yang dilakukan penulis buku ini. Di tengah hebohnya perkembangan pariwisata di Manggarai Barat, ada keinginan untuk memiliki dan membaca buku tentang daerah yang jadi salah satu primadona pariwisata di Indonesia itu. Tetapi tidak ada buku itu. Lalu mereka menulis buku tentang Manggarai Barat dengan judul Selamat Datang Di Manggarai Barat. Buku ini sekaligus menjawab keinginan yang bisa jadi sama dari pembaca, khususnya para wisatawan yang ingin mengetahui narasi tentang daerah ini. Sebagaimana judulnya, buku ini menyambut pembaca, khususnya wisatawan, yang berkunjung dan ingin tahu lebih dalam tentang surga yang jatuh ke bumi ini. Karena itu, buku ini penting bagi siapapun yang ingin tahu dan mengenal lebih dekat Manggarai Barat. Perlu dan penting dibaca. Selamat untuk penulis buku ini, dan selamat membaca!" (Gabriel Mahal; Lawyer, Sekjen Indonesia Lawyers Club).

"Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Penulis menyajikan tulisan dengan kebanggaan sebagai generasi Manggarai Barat dengan wawasan yang luas dan mengutip dari berbagai sumber literatur tentang Manggarai Barat, tidak hanya Komodo sebagai ikon pariwisatanya tetapi juga potensi wisata lain yang perlu untuk dikembangkan. Membaca buku ini juga bisa menjadi pengobat rasa rindu dan pengingat kembali bagi sebagian orang Manggarai serta keturunannya yang saat ini tinggal di tanah rantauan, tentang tanah leluhur dan perkembangannya. Dan yang lebih penting adalah pembaca buku ini  diharapkan menjadi duta yang dapat mempromosikan atau mengenalkan tradisi dan potensi pariwisata Manggarai Barat kepada masyarakat umum." (Ahmat Adil, S. Kom, M.Sc; Dekan Fakultas Teknik dan Kesehatan sekaligus Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bumigora).

"Buku ini menjadi referensi yang tepat bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat dengan Manggarai Barat dan hendak berwisata ke Manggarai Barat. Saya ucapkan proficiat kepada penulis atas terbitnya buku ini. Semoga terus berkarya melahirkan warisan literasi terbaik bagi anak-cucu atau generasi baru Manggarai Barat di masa depan." (Sumardi; Kepala Desa Siru, Kecamatan Lembor).

"Buku ini menyandingkan decak kagum penulis atas keindahan pariwisata komodo dan panorama budaya Manggarai Barat. Kita menjelajahi alam pemikiran penulis, sambil terpesona terhadap pariwisata komodo dan Manggarai Barat yang mempesona. Panorama tidak sekadar mempesona, panorama juga menampilkan keramahan budaya masyarakat Manggarai Barat yang mempesona. Petualang filosofis tidak akan sempurna bila tidak memiliki buku ini, sebagai navigasi dalam menjelajahi alam budaya masyarakat Manggarai Barat. Buku ini dpat dijadikan literatur pendukung bagi para wisatawan, budayawan maupun akademisi dalam penyusunan jurnal, skripsi, tesis maupun disertasi." (Sadikin AtTangge; Pengajar Filsafat Pancasila ITB-Ahmad Dahlan Jakarta).

"Sebuah kebanggaan bagi saya pribadi dan tentunya masyarakat Manggarai Barat atas kehadiran buku yang berisi tentang sejarah, budaya, dan destinasi wisata Manggarai Barat ini. Buku ini sebuah keharusan untuk kita miliki, apalagi generasi milenial, karena sangat bermanfaat bagi upaya mengenal lebih dekat daerah yang kita cinta: Manggarai Barat. Terima kasih kepada penulis yang telah memberikan inspirasi bahwa menulis buku itu merawat ingatan dan peradaban manusia." (Muhamad Suman; Guru SMPN 3 Sano Nggoang, Manggarai Barat).

"Semoga dengan terbitnya buku ini bisa menambah informasi yang lengkap seputar Pondok Flores sebagai satu-satunya rumah makan lokal yang menyediakan makanan khas pesisir  Manggarai Barat." (Nur Hayati Alwi; Pemilik Rumah Makan Pondok Flores, Labuan Bajo).

"Saya salut dengan penulis yang bisa menulis tentang Manggarai Barat dengan baik dan menggunakan bahasa yang ringan." (Sutiyah Karmila; Guru SMPN 2 Komodo, Manggarai Barat). 

"Manggarai Barat kaya objek wisata yang sangat bagus, indah dan mengesankan. Kita perlu banyak berkunjung ke sini, agar bisa belajar bagaimana merangsang pertumbuhan ekonomi yang menyejahterakan warga." (Verry Wahyudi; Penulis dan Enterpreneur Muda asal Jawa Barat). 

"Yang populer dari Manggarai Barat adalah Taman Nasional Komodo atau TNK dan Kota Labuan Bajo-nya. Sebagai bangsa terutama sebagai kaum milenial kita mesti banggsa punya daerah yang memiliki objek wisata yang indah semacam ini. Kita layak mempromosikannya melalui media sosial kita." (Febry Rahmawati; Mahasiswi dan Penyiar Radio DAIRI).

"Sebuah festival atau acar tradisi dan budaya di sebuah kota  atau kabupaten bisa jadi atraksi wisata yang dapat mengundang para turis untuk mengunjunginya. Tren turis hari-hari ini lebih menyukai objek wisata budaya dan sejarah." (Mustaqim Asteja; Budayawan dan Pemandu Wisata).

"Buku ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang destinasi wisata di Manggarai Barat. Ragam informasi budaya dan ekowisata menyegarkan kembali tentang makna cita-cita pengembangan pariwisata di Manggarai Barat. Buku ini layak untuk dijadikan referensi deskriptif bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat luas bahkan wisatawan mancanegara." (Dian Arief Setiawan; Wartawan tinggal di Cirebon-Jawa Barat).

"Masing-masing daerah memiliki keunikan dan kearifan khas daerah, termasuk Manggarai Barat. Daerah ini memiliki keduanya, sehingga sangat mungkin memiliki masa depan yang lebih membanggakan. Ayo ke Manggarai Barat!" (Ibnu Sofyan Ats-Tsauri; Penikmat Literasi dan Pengusaha Muda).

"Nusa Tenggara sangat eksotik, cantik dan hijau dan asri. Aku senang dan ingin berwisata ke Nusa Tenggara." (Maylissa Suganda; Pengusaha Muda dan Model Traveller).

"Buku ini hadir di saat yang tepat, di tengah Manggarai Barat sedang populer sebagai daerah pariwisata unggulan nasional dan internasional. Seluruh kekayaan Manggarai Barat butuh terus dikenalkan. Bang Ahyar dan Bang Kadir memilih jalan menulis. Dan buku ini bukan saja bercerita tentang sejarah dan keindahan alam serta budaya Manggarai Barat dalam konteks pariwisata, namun juga meneguhkan kebanggaan kita sebagai ata Manggarai sehingga secara bersama merawatnya untuk puluhan hingga ratusan tahun genarasi yang akan datang." (Boe Berkelana; Koordinator Generasi Pesona Indonesia, GenPi Labuan Bajo).

"Buku ini sangat bagus dan sangat penting bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah Manggarai Barat dan segala suku yang ada di Manggarai Barat. Diharapkan buku ini ke depannya bukan cuma ada dalam bentuk fisik, tapi juga dalam bentuk digital sehingga bisa diakses oleh pembaca lintas latar belakang." (Agususanto Firmansyah; Staf Dinas Kesehatan Kab. Manggarai Barat dan Fotografer Muda asal Manggarai Barat).

Bagi yang berkenan memiliki dan membaca buku bercover lukisan Komodo bermotif Songke karya pelukis muda Ivana asal Jakarta (asli Ruteng, Manggarai) ini, silakan hubungi pusat informasi di nomor WhatsApp 085797644300. 

Terima kasih banyak kepada semuanya terutama pembaca karena telah memiliki buku ini dan berkenan membaca dan mengambil manfaat juga turut menyebarkannya ke berbagai media sosial dan sahabat pembaca. Saya sangat sadar bahwa pembaca adalah pahlawan terbaik bagi tersebar dan bermanfaatnya sebuah karya tulis termasuk buku ini.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu juga saya dan Bung Muhamad Achyar. Sangat mungkin dalam buku ini terdapat ulasan yang tak sesuai atau diksi yang terkesan menggurui. Atas dasar itu, saya memohon bimbingan, nasehat, saran dan kritik konstruktif dari para pembaca. Dengan harapan ada perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang. Termasuk dalam bentuk karya atau buku baru yang lain.

Akhirnya, selamat membaca dan semoga bukunya bermanfaat! (*)

* Syamsudin Kadir, Nomor WhatsApp 085797644300. Judul asli tulisan ini: SELAMAT DATANG DI MANGGARAI BARAT
"Catatan Sederhana Seputar Buku Ke-22".





.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!