SALAM DAMAI DARI MANGGARAI BARAT UNTUK WAMENA

Saudaraku,
Perbedaan pendapat dan pendapatan sejatinya hal yang lumrah. Dewasa dalam memahami dan menghadapi perbedaan itu adalah kunci terbaik dalam mengokohkan kebersamaan, persatuan dan kesatuan kita.

Saudaraku,
Akhiri sudah pertumapahan darah yang sia-sia. Hentikan luka dan air mata yang masih menimpa sesama. Jangan ada lagi nyawa tak berdosa yang melayang. Jangan ada lagi anak bangsa yang terusir dari negerinya sendiri.

Saudaraku,
Kita adalah satu. Satu hati, satu jiwa. Satu Indonesia. Satu yang terluka maka kita semua terluka. Luka tak mesti dibalas dengan luka. Karena kita mesti menebar senyuman dan tawa. Berdamai itu memang berat. Namun berdamai itu lebih indah dan abadi dalam kenangan.

Saudaraku,
Cukup sudah kegetiran dan keresahan yang terus menghantui sesama kita. Tak ada yang mampu menyelesaikan setiap kegentingan kecuali keterbukaan dan kesadaran jiwa kita sendiri untuk kembali ke jati diri sebagai bangsa yang ramah dan pandai menebar cinta serta kasih sayang.

Saudaraku,
Mari kita bacakan syair cinta untuk perdamaian di bumi Wamena. Sebab di saat kegentingan masih saja meliputi hari-hari kita, maka sejatinya kita masih punya nurani dan akal sehat. Keduanya akan menjaga kita agar berdamai dengan diri sendiri, agar kita mampu berdamai dengan sesama anak bangsa.

Saudaraku,
Dengarkanlah salam perdamaian untuk masa depan yang lebih baik dan tentu lebih damai. Jangan pernah ragu dan bimbang untuk terus mengeja optimisme bahwa kita masih bisa menjaga keharmonisan. Sebab kita punya satu kata: Indonesia. Itulah nama yang pernah kita renda dan tentu mesti terus kita jaga.

Saudaraku,
Mari membacakan harapan dalam heningnya hari-hari. Agar tak ada lagi saling menghabisi diantara kita. Sungguh, kesedihan yang mendera tak boleh berlanjut. Ia mesti kita akhiri, sekarang juga. Agar anak-anak kita, adik-adik kita bisa bersekolah, bisa belajar dengan tenang. Dan kita semua bisa berbagi kehangatan dan senyuman kepada sesama.

Damailah Wamenaku,
Damailah Indonesiaku!
Dari Cerengku untuk Wamenaku,
Dari Mabarku untuk Wamenaku!

Cereng-Mabar,
Kamis 3 Oktober 2019


OLEH: SYAMSUDIN KADIR
Penulis buku "Selamat Datang Di Manggarai Barat"

Judul asli:
DAMAILAH WAMENAKU!
"Dari Cereng untuk Wamena yang Damai"



Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!