MENULIS ITU MUDAH, ASYIK, MENYENANGKAN DAN BIKIN KETAGIHAN 


Ada begitu banyak yang bertanya kepada saya seputar bagaimana menulis. Bukan saja bagaimana memulainya tapi juga bagaimana memastikan sebuah tulisan dibaca orang.

Saya sendiri sebetulnya baru mulai belajar menulis. Jadi saya bukan orang yang berpengalaman banyak dalam dunia kepenulisan.

Namun selama ini saya selalu berupaya agar setiap orang yang baru kenal dengan saya, orang yang mengajak saya ngobrol santai dan siapapun yang menurut saya potensial menjadi penulis apapun profesinya, kelak punya karya tulis. Kalau bukan buku, minimal artikel bebas. Tentu yang lebih seru adalah punya buku karya sendiri.

Kalau saya korek lagi pengalaman selama ini, paling tidak ada beberapa hal penting yang saya jadikan sebagai kunci penting.

PERTAMA, Mulai dari hal-hal sederhana. Menulis tak usah langsung ke masalah-masalah serius dan butuh teori segala. Tulislah hal-hal sederhana. Mulailah menulis hal-hal sederhana yang setiap hari kita alami, rasakan, saksikan, lihat dan sebagainya.

Hal-hal sederhana, misalnya, tentang orang-orang yang kita cinta. Keluarga, sahabat atau mungkin tetangga kita yang sangat peduli dan simpati pada kita.

Lebih seru lagi menulis tentang istri atau suami yang kita cinta. Tentang ketulusannya untuk menjadi pasangan hidup bagi kita. Tentang kesungguhannya mendampingi kita selama sekian waktu hingga kini dan tentu saja berharap selamanya.

KEDUA, Mulai dari sesuatu yang berkaitan dengan hoby, minat, bakat, karir atau sesuatu yang disukai.

Misalnya, kita seorang guru maka mulailah menulis tentang teman guru yang sangat kreatif, gokil, cerdas atau yang lainnya.

Bisa juga menulis tentang anak didik kita yang unik, kreatif dan memiliki kekhasan yang kalau diceritakan dan dibikin dalam bentuk tulisan bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak didik lainnya.

Bisa juga menulis tentang pengalaman selama mengajar di sebuah lembaga pendidikan. Suka dan sukanya. Senang atau gembiranya. Di samping kesedihan yang bisa jadi pernah dialami.

KETIGA, Mulai dari sekarang. Seideal apapun cita-cita kita dalam dunia kepenulisan, satu-satunya jalan agar menjadi nyata adalah bertindak alias memulainya dari sekarang.

Sehebat apapun pikiran kita, sebagus apapun ide kita dan seluar biasa apapun impian kita untuk melahirkan sebuah karya tulis, itu akan menjadi kenyataan manakala kita segera memulainya dari sekarang.

Saya sendiri tak begitu memperhatikan soal SPOK, EYD, dan titik bengek aturan kepenulisan. Bagi saya itu soal ke sekian. Sebab dalam banyak pengalaman saya, sibuk dengan berbagai hal tersebut justru membuat saya jadi enggan memulai.

Nah, sekarang, tak usah sibuk dengan teori ini itu. Fokuslah menulis dan menulis. Semakin kita fokus dan terus melatih diri maka suatu saat kita bakal menyaksikan sendiri bahwa menulis itu mudah dan asyik. Bahkan dapat menikmati sendiri bahwa menulis juga menyenangkan dan bikin ketagihan.

Sudah, baca tulisan saya ini sekali saja. Tak usah berlama-lama. Kalau kelamaan malah nanti engga menulis juga. Lebih baik langsung menulis saja. Salah atau benar, baik atau buruknya, yah itu nanti. Biarkan pembaca yang menilai. Tugas kita adalah menulis. Tugas pembaca ya membaca. Sederhana toh?

20-an lebih buku, ribuan artikel, ratusan makalah dan berbagai catatan harian yang saya tulis, semuanya saya tulis dengan santai, tanpa pakai teori yang muluk-muluk. Bukan anti teori, cuma kadang teori membendung daya imajinasi, kreatifitas dan ide nakal. Jadi, sisihkan saja dulu.

Satu buku yang baru saja saya bereskan bersama sahabat baik saya sekaligus Pengacara muda tapi kondang Muhammad Achyar adalah buku "SELAMAT DATANG DI MANGGARAI BARAT" yang tebalnya sekitar 200-an halaman. Buku ini ditulis di saat berkunjung ke Manggarai Barat sejak 2013-an. Diksi dan pembahasan buku ini sangat ringan dan mudah dipahami. Itu sekadar contoh dan bukti bahwa menulis itu bisa dilakukan kapan dan di mana pun serta oleh siapapun.

Sekadar menambahkan, saya beranggapan bahwa menulis itu bukan panggilan profesi. Karena memang penulis itu bukan sebutan untuk pelaku profesi menulis. Menulis bisa dilakukan oleh siapapun.

Bupati, Wakil Bupati, Calon Bupati, Tokoh Agama, Politisi, Akademisi, Seniman, TNI, Polri, ASN, Sopir, Tukang Ojek, Pedagang Nasi, Penjaga Warung dan siapapun bisa menulis buku.

Saya sendiri bukan penulis, dalam pengertian berprofesi sebagai penulis. Walau banyak menulis, saya tetap menjadi patner diskusi mahasiswa di berbagai kampus, teman bercanda anak-anak muda di berbagai kota dan suami terbaik bagi istri saya serta Ayah terhebat bagi anak-anak saya. Eaaaaaa...

Nah, tunggu apa lagi? Segeralah menulis. Menulislah dari sekarang. Tulisan ini saya buat untuk siapapun yang masih bimbang dan ragu dengan dunia kepenulisan. Barangkali terprovokasi dan tergoda untuk segera menulis. Karena siapapun kita, mau menulis atau tidak, saya sendiri sudah menyaksikan bahwa menulis itu mudah dan asyik sekaligus menyenangkan dan bikin ketagihan. (*)

Cirebon;
Ahad 20 Oktober 2019, pukul 07.45-08.08 WIB

Oleh: SYAMSUDIN KADIR
(Penulis buku "Selamat Datang Di Manggarai Barat)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Memilih Muhamad Salahudin Pada Pileg 2024

Mengenang Mama Tua, Ine Jebia

Jadilah Relawan Politik Tanpa Mahar!