MAS AZIS DAN ASAH UNTUK BERLABUH

Seperti biasa, aku masih saja dengan beberapa buku yang sedang aku cumbui beberapa hari ke belakang. Tetiba Handphon (HP)-ku menerima pesan. Aku pun membuka dan membaca pesan yang baru saja masuk. Eh ternyata ada yang hendak silaturahim. 

Ya alhamdulillah hari ini Senin 9 September 2019 pukul 18.00-selesai aku kedatangan seorang penulis muda berbakat namanya Azis. Supriyadi. Aku kerap menyapanya Mas Azis. Ia adalah salah satu pemuda asing alias unik atau berkaya potensi. Walau masih sendiri, ya ia lelaki ganteng itu sudah pasti. 

Selain jago bermain futsal dan sepak bola, mahasiswa semester 7 Program Studi Ekonomi Syariah di Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC) ini juga jago berjualan. Malah ia jadi owner-nya bersama dua temannya lagi. 

Dan selain itu, ternyata pembaca buku yang cukup gila ini juga doyan menulis. Apa saja ia tulis. Ia termasuk penulis lintas tema. Mungkin itu jalan hidupnya. Aku tak begitu tau. 

Sekadar bercerita, beberapa bulan silam aku mendapatkan kepercayaan dari pemuda murah senyum ini untuk membaca naskah bukunya. 

Karena berbagai kendala yang tak bisa diganggu, akhirnya aku memohon maaf sebab naskah bukunya hanya baru bisa aku baca 2 sampai 3 kali. Sehingga naskahnya boleh dibilang benar-benar masih seperti naskah awal, walau ada beberapa perbaikan diksi dan hal teknis lainnya. 

Alhamdulillah beberapa waktu ke belakang aku melihat publikasi bukunya di berbagai media sosial dan momentum. Kapan dan di mana pun dia bersua dengan orang, ia berupaya untuk mendokumentasikannya. Tentu dengan syarat: kudu memegang buku terbaru karyanya setebal 78 halaman. 

Buku terbitan 2019 oleh salah satu penerbitan buku sekitaran Ibukota ini merupakan buku perdana dari pegiat PENA sekaligus Futsal IAI BBC ini. Karena perdana, rupanya begitu antusias dan semangatnya ia dalam mempublikasikan bukunya ini di berbagai laman media sosial. 

Aku tak perlu menjelaskan lebih detail perihal buku yang berjudul "BERLABUH; Tentang Asah" ini. Sebab akan lebih menarik dan kren manakala pembaca berkenan memesan langsung buku ini ke penulisnya agar kelak bisa membacanya secara tuntas dan tentu lebih pas. 

Buku ini sangat layak dibaca oleh semua kalangan lintas kelamin dan latar belakang sosial. Tapi para jomblo yang kerap kesepian dan baperan juga lebih layak memiliki dan membaca buku ini. Bahkan tak cukup satu buku. Tapi kudu memesan banyak buku. Biar bisa dihadiahkan untuk siapapun yang masih memiliki rasa. 

Karena memang buku ini adalah prosa yang tak melulu tentang gelisah dan cinta sebagaimana yang bisa ditemukan di banyak toko buku, tapi juga tentang rindu yang bisa jadi membuat siapapun kadang tersipu malu, padahal tetap saja mau. 

Ah Mas Azis, kau memang lelaki yang agak berbeda dan unik. Keberanianmu untuk menghadirkan berbagai karya terutama edisi perdana atau dalam bentuk buku seperti ini telah membuat aku semakin percaya bahwa kelelakianmu segera mencapai tahap luar biasa. 

Tapi itu baru dalam tahap awal yang oleh sebagian orang bisa saja menganggapnya sebagai sesuatu yang bersifat imaji. Nah ia bakal menjadi kenyataan manakala kau tak puas dengan satu karya, karena mesti terus berkarya. 

Dan ini yang tak kalah pentingnya: kau tak boleh malu mengatakan cinta kepada siapapun dia yang membuat rasa rindumu bisa berlabuh. Asal pada tempat yang tepat juga halal. Ya kalau cinta tak cukup mengatakan, tapi katakan dengan halalkan saja. 

Terima kasih atas kesediaannya untuk membaca buku terbaruku yang berjudul "Merawat Mimpi, Meraih Sukses". Semoga bukuku dan buku perdanamu dicumbui oleh banyak orang. Terutama oleh mereka yang masih saja dililit oleh cinta yang tak kunjung datang. (*)

--SYAMSUDIN KADIR--
Penulis buku "Merawat Mimpi, Meraih Sukses"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Datang Dr. Mu'tashim, Pendekar Hadits Lulusan Sudan Asal NTT

Belajar Sukses Kepada Dr. Verdi Yasin

BIARKAN SURAT KABAR JADI SAKSI!