GOTONG ROYONG UNTUK KEMAJUAN DESA GOLO SENGANG
Desa Golo Sengang dibentuk hampir bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten Manggarai Barat tahun 2000-an. Desa Golo Manting merupakan Desa induk sebelum desa yang beranak tiga kampung besar ini dimekarkan. Tiga kampung yang dimaksud adalah Kampung Leheng, Kampung Cereng dan Kampung Ceremba.
Tentu kita berterima kasih kepada Para Pejuang Pemekaran Desa ini terutama Kepala Desa Pertamanya yakni Bapak Abdul Tahami Ayah dari Ka'e Syamsudin Kadir (Saya Panggil Pua Tu'a/Bapak Tua).
Sirkulasi pemerintahan tentu terus berjalan sesuai Undang-Undang yang berlaku. Sistem demokrasi melalui mekanisme Pemilihan Langsung Kepala Desa pun tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses politik Desa. Sehingga sampailah saat ini yang dipimpin oleh Ka'e Hubertus Halu sebagai Kepala Desa Golo Sengang 2018-2022.
Perubahan di Desa Golo Sengang, salah satu Desa di Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat-NTT ini, dari Kepala Desa yang satu ke yang lainnya tentu menjadi keniscayaan dengan kekhasannya masing-masing dalam memimpin. Walaupun perubahan-perubahan tersebut tidak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan maupun memajukan taraf kehidupan masyarakat setempat, semua warga masih bisa bekerjasama membangun Desa. Bahkan semua warga pada bersyukur bahwa mereka masih bisa hidup bersanding dengan warga lainnya (Lintas Agama; Islam dan Khatolik).
Selain sirklus politik Desa (Pilkades), peristiwa politik 5 tahun sekali juga berlaku buat Pileg, Pilkada dan juga Pilpres. Dari setiap momentum politik masyarakat Golo Sengang sangat partisipatif, baik dari sisi partisipasi elektoral (TPS) maupun non elektoral (pendidikan politik). Sehingga peristiwa Golongan Putih atau Golput nyaris tidak ada di Desa Golo Sengang (Paling Lansia 70 an tahun ke atas yang absen).
Tidak sedikit para elite atau kandidat yang mengunjungi ketiga Kampung di Desa tersebut dan merekapun menikmati kegelapan di malam hari tanpa cahaya listrik, kesunyian di siang hari karena koneksi telekomunikasi yang terbatas. Mereka juga bangga dengan jalan raya yang masih beralaskan batu-batu besar yang tersusun.
Di tengah realitas itu mereka menyiram janji-janji politik untuk menghibur masyarakat setempat. Tetapi sesungguh masyarakat juga terbiasa dicandain janji-janji palsu sehingga mereka tidak Shock jika ada elite yang terpilih hilang tanpa kabar.
Sehingga masyarakat Golo Sengang yang telah berkontribusi dalam kontestasi politik Daerah maupun Nasional tidak memilih jalan untuk menagih janji. Mereka terus merawat kultur gotong-royong untuk menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.
Tampilan gambar dalam cerita singkat sengaja saya ambil foto masyarakat yang sedang membersihkan jalan raya. Ini dimaksudkan agar publik Sano Nggoang-Mabar mengerti bahwa Desa Golo Sengang dibawa kepemimpinan Ka'e Hubertus Halu masih melestarikan kebersamaan dalam bingkai Kekeluargaan.
Kultur Gotong Royong ini sudah diwariskan sejak Nenek Moyang terdahulu hingga saat ini. Sejak Kades Pertama Bapak Abdul Tahami, Pjs Bapak Abdul Abu (To'a Bapak nya Wahid Leheng), Bapak Mohamad Selamat (Bapak nya Ase Walimin) dan periode sekarang Ka'e Hubertus Halu, dari semua kepemimpinannya tidak keluar dari prinsip Gotong Royong.
Mari Berjuang Generasi Golo Sengang, kemajuan makin mendekat, optimisme dan konsistensi berjuang terus dirawat. Merdeka! (*)
Jakarta, 19/09/2019
Muhamad Salahudin
Anak Muda Cereng-Jakarta
Tentu kita berterima kasih kepada Para Pejuang Pemekaran Desa ini terutama Kepala Desa Pertamanya yakni Bapak Abdul Tahami Ayah dari Ka'e Syamsudin Kadir (Saya Panggil Pua Tu'a/Bapak Tua).
Sirkulasi pemerintahan tentu terus berjalan sesuai Undang-Undang yang berlaku. Sistem demokrasi melalui mekanisme Pemilihan Langsung Kepala Desa pun tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses politik Desa. Sehingga sampailah saat ini yang dipimpin oleh Ka'e Hubertus Halu sebagai Kepala Desa Golo Sengang 2018-2022.
Perubahan di Desa Golo Sengang, salah satu Desa di Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat-NTT ini, dari Kepala Desa yang satu ke yang lainnya tentu menjadi keniscayaan dengan kekhasannya masing-masing dalam memimpin. Walaupun perubahan-perubahan tersebut tidak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan maupun memajukan taraf kehidupan masyarakat setempat, semua warga masih bisa bekerjasama membangun Desa. Bahkan semua warga pada bersyukur bahwa mereka masih bisa hidup bersanding dengan warga lainnya (Lintas Agama; Islam dan Khatolik).
Selain sirklus politik Desa (Pilkades), peristiwa politik 5 tahun sekali juga berlaku buat Pileg, Pilkada dan juga Pilpres. Dari setiap momentum politik masyarakat Golo Sengang sangat partisipatif, baik dari sisi partisipasi elektoral (TPS) maupun non elektoral (pendidikan politik). Sehingga peristiwa Golongan Putih atau Golput nyaris tidak ada di Desa Golo Sengang (Paling Lansia 70 an tahun ke atas yang absen).
Tidak sedikit para elite atau kandidat yang mengunjungi ketiga Kampung di Desa tersebut dan merekapun menikmati kegelapan di malam hari tanpa cahaya listrik, kesunyian di siang hari karena koneksi telekomunikasi yang terbatas. Mereka juga bangga dengan jalan raya yang masih beralaskan batu-batu besar yang tersusun.
Di tengah realitas itu mereka menyiram janji-janji politik untuk menghibur masyarakat setempat. Tetapi sesungguh masyarakat juga terbiasa dicandain janji-janji palsu sehingga mereka tidak Shock jika ada elite yang terpilih hilang tanpa kabar.
Sehingga masyarakat Golo Sengang yang telah berkontribusi dalam kontestasi politik Daerah maupun Nasional tidak memilih jalan untuk menagih janji. Mereka terus merawat kultur gotong-royong untuk menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.
Tampilan gambar dalam cerita singkat sengaja saya ambil foto masyarakat yang sedang membersihkan jalan raya. Ini dimaksudkan agar publik Sano Nggoang-Mabar mengerti bahwa Desa Golo Sengang dibawa kepemimpinan Ka'e Hubertus Halu masih melestarikan kebersamaan dalam bingkai Kekeluargaan.
Kultur Gotong Royong ini sudah diwariskan sejak Nenek Moyang terdahulu hingga saat ini. Sejak Kades Pertama Bapak Abdul Tahami, Pjs Bapak Abdul Abu (To'a Bapak nya Wahid Leheng), Bapak Mohamad Selamat (Bapak nya Ase Walimin) dan periode sekarang Ka'e Hubertus Halu, dari semua kepemimpinannya tidak keluar dari prinsip Gotong Royong.
Mari Berjuang Generasi Golo Sengang, kemajuan makin mendekat, optimisme dan konsistensi berjuang terus dirawat. Merdeka! (*)
Jakarta, 19/09/2019
Muhamad Salahudin
Anak Muda Cereng-Jakarta


Komentar
Posting Komentar