CERENG; KAMPUNG TERPENCIL PENUH INSPIRASI 

Sejak zaman Penjajahan Belanda sampai detik ini, di kampungku Cereng-Golo Molas yang berada di Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat-NTT belum ada listrik, belum ada jalan aspal, belum ada angkutan umum, belum ada air PDAM, belum ada sekolah negeri, dan belum ada Puskesmas.

Setiap pemilu, dari pilpres, pileg hingga pilkada, selalu terlibat atau menyumbangkan suara kepada mereka yang ikut menjadi kontestan pemilu. Ada yang terpilih hingga dilantik, dan ada pula yang tidak terpilih hingga tak dilantik.

Walau kondisi terbatas di atas sudah dialami puluhan tahun hingga kini, kehidupan warga tetap normal, tak ada keluhan ini itu. Malah bayar pajak paling lancar. Bahkan kalau ada pejabat dan politisi yang berkunjung ke kampung, disediakan makan dan tempat gratis. Para tamu disuguhkan makanan bergizi dan minuman segar seperti air kelapa muda.

Entah sampai kapan ada listrik, jalan aspal, angkutan umum, air PDAM, sekolah negeri, dan puskesmas. Mungkin menanti Firaun yang memimpin Indonesia. Atau menanti Dajjal tiba? Atau memang menanti orang Cereng-Golo Molas sendiri yang membangun dan memajukannya? Ah warga kampung terpencil tetap merdeka walau tanpa perhatian pemerintah.

Apapun itu, mau diperhatikan atau tidak oleh pemerintah, faktanya, orang kampung sepertiku tetaplah orang kampung. Dalam kondisi dan situasi yang serba terbatas, orang kampung tetap dalam kesahajaan. Tetap hidup aman, nyaman dan damai. Selamanya, dalam kenangan. In syaa Allah.

Apapun itu, Cereng-Gola Molas adalah kampung inspirasi dan motivasi. Bukan saja tentang semangat hidup dan perjuangan melanjutkan kehidupan, tapi juga tentang kesabaran dan pengorbanan yang terus terwariskan.

Di kampung yang damai dan asri ini, banyak nilai dan prinsip hidup yang terjaga dengan baik dari dulu hingga kini bahkan nanti, selamanya. Para tetua tak pernah lelah mewariskan semuanya kepada anak-cucu mereka. Baik melalui kisah atau cerita (tutur) maupun melalui tingkah dan perilaku mereka.

Generasi muda kampung yang cukup tua ini sepertinya begitu paham bahwa mereka adalah pewaris sah berbagai nilai dan prinsip hidup para leluhur atau tetua. Dengan begitu, mereka pun terus giat dalam belajar. Baik di kampung halaman maupun dengan merantau di berbagai kota di seluruh Indonesia. Seperti Labuan Bajo, Bima, Dompu, Sumbawa, Mataram, Makasar, Palopo, Surabaya, Cirebon, Bandung, Tangerang, Jakarta dan sebagainya.

Akhirnya, siapapun akan terus menyadari bahwa Cereng-Golo Molas adalah kampung terpencil tapi penuh inspirasi. Di sini ada cinta yang terus menyala dan rindu yang selamanya menggebu. Bukan saja untuk Cereng, tapi juga untuk Manggarai Barat, Nusa dan Bangsa. (*)


Senin, 5-8-2019

--SYAMSUDIN KADIR--
Warga Cereng-Golo Molas, Golo Sengang

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Datang Dr. Mu'tashim, Pendekar Hadits Lulusan Sudan Asal NTT

Belajar Sukses Kepada Dr. Verdi Yasin

BIARKAN SURAT KABAR JADI SAKSI!